SOLO, KOMPAS.TV- Besok, Rabu (26/5/2021) petang, masyarakat di Indonesia dapat menyaksikan fenomena alam berupa gerhana bulan total (GBT).
Gerhana bulan total kali ini cukup spesial karena bertepatan dengan Hari Raya Waisak dan terjadi setiap 195 tahun sekali.
Artinya, fenomena tersebut baru akan kembali terjadi pada 10 Mei 2199, 21 Mei 2217, dan 16 Mei 2394.
Selain langka, gerhana bulan total juga memiliki sejumlah keunikan, di antaranya lebih terang 29,1 persen dibandingkan ketika apoge dan kecemerlangannya 15,6 persen lebih terang daripada rata-rata.
Peneliti Pusat Antariksa (Pusainsa) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Emmanuel Sungging, mengatakan, GBT dapat disaksikan pada Rabu petang (26/5/2021).
Baca Juga: Siap-siap! BMKG Sebut 34 Wilayah di Indonesia Ini Bisa Lihat Gerhana Bulan Total pada 26 Mei 2021
Meski dapat disaksikan di hampir seluruh wilayah, Sungging menyebut wilayah Timur Indonesia bisa menyaksikan proses gerhana secara lengkap dari awal dengan lebih baik dari wilayah lainnya.
Untuk menyaksikannya, tidak dibutuhkan alat bantu optik tertentu.
"Buat masyarakat umumnya, ya, bisa menikmati gerhana tanpa harus berkerumun, bisa dari rumah masing-masing menikmati saat senja hari," kata dia seperti dilansir dari Kompas.com.
Untuk memantau gerhana bulan total, masyarakat juga dapat menikmatinya secara online melalui link berikut: Link Gerhana Bulan Total
Sebenarnya apa itu gerhana bulan total atau disebut juga Super Blood Moon?
Baca Juga: Gerhana Bulan Super Blood Terjadi pada 26 Mei 2021, Ini Daftar Wilayah dan Waktu Menyaksikannya
Fenomena ini terjadi karena bulan akan tampak merah karena pembiasaan cahaya matahari oleh lapisan atmosfer bumi. Gerhana bulan terjadi saat bayangan bumi menutupi bulan sepenuhnya, sehingga bulan tampak sangat gelap.
Adapun daftar wilayah di Indonesia yang dapat menyaksikan setiap fase Gerhana Bulan Total yakni:
- Awal panumbra: Papua dan Kepulauan Aru pada pukul 15:46:12 WIB atau 16:46:12 WITA atau 17:46:12 WIT.
- Awal sebagian: Papua, Papua Barat, Maluku (kecuali Kep. Aru), Maluku Utara, Sulawesi Utara, sebagian Gorontalo, sebagian Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan NTT pada pukul 16:44:37 WUB atau 17:44:37 WITA atau 18:44:37 WIT.
- Awal total: Seluruh Indonesia, kecuali Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan sebagian Riau pada pukul 18:09:29 WIB atau 19:09:29 WITA atau 20:09:29 WIT.
Baca Juga: Kemenag DIY: Salat Jamaah Gerhana Bulan Total Dapat Digelar di Zona Hijau dan Kuning
- Puncak gerhana: Seluruh Indonesia, kecuali Aceh Pulau Nias, dan sebagian Sumatera Utara pada pukul 18:18:43 WIB atau 19:18:43 WITA atau 19:18:43 WIT.
- Akhir total: Seluruh Indonesia pada pukul 18:27:57 WIB atau 19:27:57 WITA atau 20:27:57 WIT.
- Akhir sebagian: Seluruh Indonesia pada pukul 19:52:49 WIB atau 20:52:49 WITA atau 21:52:49 WIT.
- Akhir panumbra: Seluruh Indonesia pada pukul 20:51:16 WIB atau 21:51:16 WITA atau 22:51:16 WIT.
Adapun secara global, GBT dapat disaksikan di Asia Timur, Asia Tenggara, Australia, Selandia Baru, Oseania, dan sebagian besar benua Amerika kecuali Kanada bagian Timur, Kepulauan Virgin sampai dengan Trinidad-Tobago, Brazil bagian timur, Guyana, Suriname, dan Guyana Perancis.
Baca Juga: Gerhana Bulan Total 26 Mei, Kenapa Bulan Berwarna Merah Saat Gerhana?
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.