JAKARTA, KOMPAS.TV - Polemik internal PDI Perjuangan semakin memanas setelah Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani tidak mengundangnya pada acara temu kader se-Jawa Tengah di Semarang pada Sabtu (22/5/2021) lalu.
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan menilai bahwa ada rivalitas antara kubu Puan dan kubu Ganjar di PDIP.
Hal itu sebagai buntut munculnya nama Ganjar dan Puan di sejumlah lembaga survei calon presiden (capres) 2024.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Ternyata Sudah Bertahun-tahun Dievaluasi PDIP, Dianggap Tak Bisa Ditolerir
"Ganjar itu kader PDIP yang paling tinggi elektabilitasnya saat ini, itu temuan semua lembaga survei dan Mbak Puan masih kalah jauh," katanya di Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Senin (25/5/2021).
Menurut hasil survei LSI yang dirilis pada 22 Februari, elektabilitas Ganjar sebesar 10,6 persen. Sementara Puan Maharani hanya 0,8 persen.
"Tetapi angka elektabilitas Mas Ganjar itu masih belum dominan, masih mudah di-challenge, baik oleh internal PDIP sendiri maupun oleh pihak luar," dia menjelaskan.
Djayadi menduga tidak diundangnya Ganjar saat Puan memberikan arahan untuk Pemilu 2024 sebagai imbas dari persaingan keduanya.
"Itu mungkin ada sesuatu yang membuat Mbak Puan dan teman-temannya tidak nyaman begitu," katanya.
Pada kesempatan yang sama, politikus PDI Perjuangan Effendi Simbolon membantah adanya kubu-kubuan di partainya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.