Baca Juga: Remaja Korban Pemerkosaan Anak Anggota DPRD Bekasi Juga Dipaksa Pelaku Layani 5 Orang Sehari
Ia meminta masyarakat membantu mengawal kasus ini hingga selesai secara adil.
“Hanya pihak kepolisian bisa yang mengungkap ini semua. Tolong dibantu mengawal. Kita konsisten untuk hukum yang berbicara,” pungkas D.
Sebelumnya, LF, ibu korban membeberkan bahwa anaknya menderita penyakit kelamin akibat tindakan AT.
“Jadi ada benjolan, sering berdarah. (Efeknya) gatal dan nyeri. Mohon doanya operasi kemarin lancar dan kasusnya cepat selesai," beber LF pada Jumat (16/4/2021), dikutip dari Kompas.com.
Ibu korban mengaku, anaknya menjadi korban kekerasan sejak mulai memiliki hubungan dengan AT. Saat berpacaran ini, korban kerap jarang pulang ke rumah.
Ternyata, AT kerap melakukan kekerasan selama menjalani hubungan itu dengan pacarnya yang berumur 6 tahun lebih muda.
Keluarga korban baru mengetahui perilaku AT belakangan hingga melaporkan tindak kekerasan pelaku pada polisi.
Baca Juga: Anak DPRD Bekasi Perkosa Remaja, Pelaku Iming-Imingi Pekerjaan, Malah Sekap dan Jual Korban
"Pertama tindak kekerasan, lalu pemaksaan untuk bersetubuh, karena anak saya awalnya menolak tidak mau diajak berhubungan intim," beber LF.
Tak berhenti sampai di situ, AT juga ternyata menjerat korban dalam praktek prostitusi anak melalui aplikasi media sosial MiChat. AT menyekap korban dan memaksanya melayani 4-5 orang setiap hari.
“Ini berdasarkan pengakuan dari korban gitu. Korban mengaku dalam sehari bisa 4 sampai 5 kali melayani orang," kata Komisioner KPAD Bekasi Novrian, Senin (19/4/2021), dilansir dari Tribun Jakarta.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.