Ini termasuk penurunan infeksi dengan gejala sampai 74 persen dan penurunan infeksi tanpa gejala yang dilaporkan sampai 57 persen.
Baca Juga: Mengenal Gejala dan Efek Samping dari Vaksin AstraZeneca
Terkait dengan pelaporan kasus pembekuan darah pascavaksinasi AstraZeneca, hal itu tidak ditemukan.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi, mengatakan di beberapa negara Eropa telah terkonfirmasi bahwa tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan terjadinya pembekuan darah yang disebabkan oleh vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Kendati demikian, lanjut Nadia, dalam kampanye vaksinasi, merupakan hal yang wajar bagi negara untuk melakukan identifikasi potensi efek simpang setelah imunisasi.
Namun, tidak selalu kejadian tersebut terkait dengan vaksinasi itu sendiri, perlu pwnyekidikan lebih jauh untuk memastikan bahwa setiap masalah keamanan ditangani dengan cepat.
Tentunya, kata Nadia, pemberian vaksin didasarkan pada analisis risiko versus manfaat.
“Kita harus mengetahui riwayat penyakit seseorang sebelum memutuskan apakah KIPI terkait dengan vaksinasi. Itulah yang saat ini sedang dikaji oleh Komnas KIPI,” ujarnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi Perdana Vaksin Gotong Royong di Jababeka
Untuk saat ini, dalam kondisi mendesak, pemerintah berikhtiar untuk segera mungkin mewujudkan kekebalan kelompok (herd imunity) dan mengingat keterbatasan vaksin yang ada. Nadia berharap masyarakat tidak ragu mengikuti program vaksinasi.
"Manfaat dari program vaksinasi jauh lebih besar dibandingkan dengan risikonya. Jadi, tidak ada alasan masyarakat untuk ragu-ragu mengikuti program vaksinasi,” kata Nadia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.