AMERIKA SERIKAT, KOMPAS.TV- Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir melakukan kerja sama bidang energi, kesehatan dan investasi dengan Amerika Serikat. Kerjasama untuk mempererat hubungan dagang Indonesia-Amerika Serikat ini dilakukan dalam kunjungan kerjanya baru-baru ini ke Abang Sam.
“Tentunya kami dari Kementerian BUMN sebagai bagian dari program BUMN Go Global, terus menjalin dan mempererat hubungan dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat, melalui kerja sama strategis dengan BUMN-BUMN Indonesia,” kata Erick Thohir kepada Kompas.TV, Kamis (13/5/2021). “Perjalanan kerja kali ini difokuskan pada tiga bidang, yaitu energi, investasi, dan kesehatan.”
Baca Juga: Erick Thohir akan Bubarkan 7 BUMN Karena Tak Beroperasi Sejak 2008
Dalam kerja sama itu, Erick Thohir menyaksikan penandatanganan kesepakatan antara PT Pertamina (Persero), PT Bukit Asam Tbk., dan Air Products & Chemical Inc. pada proyek strategis nasional gasifikasi batu bara.
Erick menuturkan tengah menjajaki kerja sama antara Pertamina dan ExxonMobil di bidang Carbon Capture and Storage (CCS) dan Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS).
Kerja sama ini, sambung Erick Thohir, ditujukan untuk menekan emisi karbon dan sebagai bagian dari upaya Enhance Oil and Gas Recovery di sumur-sumur Pertamina dalam rangka meningkatkan produksi migas negara.
Baca Juga: Erick Thohir Kagum Saat Tinjau Program BUMN Pro Rakyat di Semarang
“Kerja sama dengan Air Products dan ExxonMobil ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk mengurangi ketergantungan pada produk impor, juga transformasi ke green economy serta energi baru dan terbarukan,” ujar Erick Thohir.
“Kerja sama gasifikasi bisa menghemat cadangan devisa hingga 9,7 triliun rupiah per tahun dan menyerap 10 ribu tenaga kerja. Sementara, dengan ExxonMobil ada potensi kerja sama untuk pengembangan riset dan teknologi migas untuk sektor hulu, hilir, energi terbarukan maupun potensi lainnya,” lanjutnya.
Sementara di bidang kesehatan, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan Indonesia menjajaki kerja sama antara Holding Rumah Sakit BUMN Indonesia Healthcare Corporation (IHC) dengan sejumlah institusi kesehatan terkemuka di Amerika Serikat.
Baca Juga: Karena Kasus Alat Tes Antigen, Erick Thohir Rombak Jajaran Kimia Farma: Begini Susunan Barunya
Kerja sama itu dilakukan untuk membangun serta memperkuat sistem kesehatan di Indonesia.
Antara lain dengan pusat perawatan kanker City of Hope National Medical Center, pusat penanganan kesehatan dan kebugaran komunitas lansia University of South Carolina (USC) School of Gerontology, juga pusat praktik klinik, riset, dan pendidikan Mayo Clinic.
“Kami ingin membangun dan memperkuat sistem kesehatan di Indonesia, juga berinvestasi di Sanur, Bali, yang akan dikembangkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Wisata Kesehatan,” jelasnya.
Baca Juga: Marah, Erick Thohir Minta Pelaku Kasus Alat Tes Antigen Bekas Ditindak Tegas: Tidak Ada Toleransi!
Sedangkan di bidang investasi, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan telah pertemuan dengan beberapa private equities yang berbasis di California, Amerika Serikat. Pertemuan tersebut dilakukan untuk menarik investasi ke Indonesia melalui Indonesia Investment Authority (INA) Sovereign Wealth Fund.
“Kami memfokuskan pada investasi strategis di program infrastruktur, hal ini disambut baik oleh para calon investor yang kami temui. Pandemi ini membangunkan Indonesia dari tidurnya, modal utama kita yaitu pasar yang besar dan sumber daya alam yang melimpah, namun tidak cukup,” ujarnya.
“Kita perlu membangun iklim investasi yang kondusif untuk mendorong dan membangkitkan perekonomian,” tutup Erick Thohir.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.