JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) siap membuka penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri, khususnya Taiwan. Kesiapan ini hadir dengan memperhatikan angka kasus Covid-19 baik di dalam negeri maupun di negara penempatan.
Salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah angka pertambahan kasus Covid-19 di Indonesia berada di bawah 5 ribu orang per hari selama seminggu berturut-turut.
Baca Juga: Menhub Tetapkan Aturan Perjalanan Tenaga Kerja Asing dan PMI selama Masa Peniadaan Mudik 2021
"Alhamdulillah pada 9 Mei kemarin, jumlahnya terus menurun menjadi 3.922 kasus baru Covid-19. Jika angka ini dapat terus kita tekan, maka penempatan PMI ke Taiwan dapat segera dibuka kembali," ujar Ida dalam keterangan resminya, Selasa (11/5/2021).
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan pihaknya telah menerima surat dari Ministry of Labour (MoL) Taiwan tentang rencana pembukaan penempatan TKI atau Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Taiwan.
Selain angka kasus Covid-19 menurun, Indonesia juga telah memiliki SOP penempatan PMI pada masa adaptasi kebiasaan baru. Hal tersebut menjadi dasar penerapan protokol kesehatan ketat sebelum TKI berangkat ke luar negeri.
Baca Juga: Ratusan TKI Positif Corona Saat Mudik
"Apabila kondisi yang dipersyaratkan Taiwan telah terpenuhi, maka Kemnaker segera menginformasikan kepada Otoritas Taiwan sebagai dasar untuk membuka kembali penempatan PMI ke Taiwan," tambahnya.
Ida mengingatkan kepada sejumlah pihak yang terkait dengan pembukaan penempatan PMI agar dapat mematuhi SOP yang sudah ditetapkan. Diketahui, SOP tersebut mengatur disiplin para pencari kerja mulai dari pelatihan hingga kemudian siap diberangkatkan ke luar negeri.
Diketahui, sejumlah pihak yang harus mematuhi aturan SOP tersebut, yaitu Kemnaker, Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI), dan asosiasi P3MI.
"Saya akan menindak tegas P3MI apabila tidak menjalankan penempatan sebagaimana diatur dalam SOP tersebut, termasuk BLKLN yang tidak disiplin dan tidak mentaati SOP pada saat melatih para pencari kerja yang akan bekerja ke luar negeri," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah kini mewaspadai lonjakan penularan virus Corona, dari klaster baru kepulangan ribuan TKI migran ke Tanah Air. Presiden Joko Widodo memerintahkan pengawasan ketat pada puluhan ribu TKI migran yang masuk di berbagai wilayah. Di Pontianak, Kalimantan Barat, pemerintah setempat menerima sekitar 250 TKI ilegal yang dideportasi pemerintah Malaysia.
Baca Juga: Sebanyak 200 TKI dari Malaysia yang Positif Covid-19 Diketaui Pulang Melalui Batam
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.