Pemerintah pada awal tahun 2007 ingin menekan penjualan minyak tanah.
Pasalnya, subsidi minyak tanah memberatkan pemerintah.
Konversi kemudian diberlakukan dengan mensubsidi elpiji 3 kilogram.
Awalnya berlangsung ketat, kini, setidaknya menurut laporan yang masuk ke YLKI, pembelian elpiji 3 kilogram tidak terkontrol.
Dalam program Sapa Indonesia Pagi, penelpon interaktif dari seluruh Indonesia menyoroti pemerintah sekaligus Pertamina.
Pertamina, yang diwakili Manager External Communication Arya Dwi Paramitha mengaku instansinya kesulitan mengawasi penjualan hingga ke akar rumput.
Pasalnya, saat ini Pertamina tidak memiliki instrumen pengawasan, kecuali moral, etika, dan kesadaran warga.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.