PALEMBANG, KOMPAS.TV- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengaku terkejut kala mengetahui tingginya angka penularan Covid-19 di kampung halamannya sendiri, Sumatera Selatan (Sumsel).
Di provinsi tersebut, jumlah kasus penularan Covid-19 tengah jadi sorotan pemerintah pusat lanatran kenaikan kasusnya mencapai angka 65 persen dan menjadi tertinggi secara nasional.
Tito terkejut karena di tempat lain yang diperkirakan yang ramai, seperti Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, angka penularan kasus Covid-19 nya tidak lebih 30 persen dari ketersediaan tempat tidur rumah sakit.
Baca Juga: Mendagri Tito Karnavian Minta Pemerintah Pusat dan Daerah Kompak dalam Larangan Mudik
“Sempat wisma atlet itu mencapai 80 persen setelah Nataru. Sekarang mereka sudah stabil di bawah 30 persen artinya ada orang sakit Covid-19 bisa diterima tidak antre dan ditolak, nah ini (Sumsel) naik sampai 65 persen (penularan Covid) datanya," kata Tito Karnavian saat berkunjung ke Palembang, Minggu (2/5/2021).
Menurut mantan Kapolri tersebut, tingginya lonjakan kasus Covid-19 di Sumsel terjadi karena kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan menurun.
Hal itu terlihat dari banyaknya kerumunan yang terjadi di daerah tersebut dan bahkan tidak sedikit juga yang tidak memakai masker.
"Saya muter kota Palembang, kondisi kesadaran prokesnya sudah menurun, pasar penuh tanpa masker, di jalan juga banyak yang enggak pakai masker. Acara kawinan di pinggir jalan penuh tidak pakai masker, kegiatan malam di Jakarta itu jam 10 malam sudah tutup, di Bandung juga sama," ujar pensiunan jenderal bintang empat tersebut.
Baca Juga: Penularan Covid-19 Tertinggi Nasional, Mendagri Tito Karnavian Tegur Sumsel
Menyikapi tingginya lonjakan kasus itu, Mendagri meminta pemerintah daerah setempat dan juga aparat penegak hukum dapat lebih peka dengan kondisi tersebut.
Pasalnya, selain jumlah kasus aktif mengalami peningkatan, angka kematian di daerah tersebut juga telah mencapai angka 4,7 persen. Angka itu lebih tinggi dari nasional yang hanya 2,7 persen.
"Sumsel sekarang sudah lampu kuning dan menjadi perhatian. Aparat, tolong ya menghadapi Covid-19 ini bukan lari jarak pendek, ini lari marathon panjang, kita belum tahu kapan selesainya. Kalau global tidak selesai, Indonesia akan terus berdampak, India sudah terjadi tsunami kematian di atas 3.000 per hari, ini berdampak pada situasi global," tegas Tito.
Baca Juga: Terkait PPKM Mikro, Ini Instruksi Mendagri Tito Karnavian
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.