JAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo meminta seluruh Kepala Daerah untuk meningkatkan kewaspadaan menjelang libur Idul Fitri. Satu di antaranya dengan mengoptimalkan pengendalian masyarakat untuk tidak mudik pada Hari Raya Idul Fitri di tengah situasi pandemi Covid-19.
“Hati-hati sekecil apapun kasus aktif yang ada di provinsi di kabupaten di kota yang Bapak Ibu Pimpin jangan kehilangan kewaspadaan ikuti angka-angkanya, ikuti kurvanya ikuti, harian begitu naik sedikit segerakan untuk ditekan kembali agar terus menurun,” kata Presiden Jokowi dalam Pengarahan Kepada Kepala Daerah Seluruh Indonesia, Kamis (28/4/2021).
“Hati-hati dengan yang namanya libur Panjang, kita ini mau libur panjang di Idul Fitri, ingat tahun lalu ada 4 libur panjang yang kenaikannya sangat melompat Idul Fitri tahun lalu naik sampai 93 persen,” ujarnya.
Baca Juga: Kasus Aktif Covid-19 di Sejumlah Daerah Naik, Jokowi Minta Kepala Daerah Tidak Hilang Kewaspadaan
Berdasarkan data, Jokowi merinci sejumlah daerah yang mengalami peningkatan kasus aktif Covid-19 dalam beberapa hari terakhir.
“Di daerah Sumatera Selatan, Aceh, Lampung, Jambi, Kalbar, NTT, Riau, Sumbar, Bengkulu, Kepri hati-hati ada kenaikan. Karena grafik dan kurva harian selalu kita ikuti,” tambah Preisden Jokowi.
Presiden Jokowi lebih lanjut menggambarkan perkembangan kasus aktif virus corona di India sebagai pelajaran berharga dalam penanganan Covid-19.
“India di bulan Oktober November Desember menuju ke Januari berhasil melandaikan kurvenya,” kata Presiden Jokowi.
Baca Juga: Pocong Berkeliaran di Alun-Alun Ciamis, Ingatkan Larangan Mudik hingga Menolak Piknik
“Dan bahkan saya ingat di bulan Januari kita telepon pada Menteri Kesehatan India kuncinya apa dan menyampaikan kuncinya adalah mikro lockdown sehingga kita adopsi disini menjadi PPKM skala mikro,” tambahnya.
Saat berhasil melandaikan angka kasus aktif Covid-19, Presiden Jokowi mengatakan India berhasil menurunkan sampai 10.000 kasus per hari.
“Tetapi kita tahu hari-hari ini terjadi sebuah lonjakan yang sangat eksponensial di India menjadi 350.000 kasus aktif per hari,” ujarnya.
“Ini yang menjadi kehati-hatian kita semuanya, hati-hati dengan perkembangan yang ada di India dan juga tidak hanya di India ada di Turki kemudian ada di Brazil dan beberapa di Uni Eropa,” tambahnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.