JAKARTA, KOMPAS.TV - Lonjakan kasus covid-19 hingga hampir tiga kali lipat, terjadi dari klaster perkantoran di Jakarta, dalam sepekan terakhir.
Ikatan Dokter Indonesia menyebut, ada sejumlah faktor yang berkontribusi pada lonjakan kasus dari klaster perkantoran di ibukota.
Di antaranya, ruangan kantor yang terlalu padat, sirkulasi udara yang buruk, karyawan berdesakan di transportasi umum, dan maraknya acara buka puasa bersama.
Selain itu, ada kecenderungan program vaksinasi justru membuat karyawan lengah, dan hanya patuh protokol kesehatan hanya di tempat kerja.
Untuk mengatasi lonjakan kasus di klaster perkantoran, IDI meminta kebiasaan normal baru kembali diterapkan dengan ketat.
Termasuk, mengurangi aktivitas yang berpotensi menjadi penularan, hingga mengatur kembali tata kelola ruangan perkantoran.
Pakar epidemiologi dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, mendorong pemerintah untuk menggalakkan kembali penerapan work from home, atau bekerja dari rumah.
Bekerja dari rumah, baik untuk ASN maupun karyawan swasta, dinilai signifikan dalam mencegah ledakan kasus di klaster perkantoran.
Berkaca dengan pengalaman gelombang kedua pandemi di sejumlah negara lain, upaya mencegah penularan harus dilakukan dengan konsisten, tanpa kecuali di klaster perkantoran.
Jumlah kasus covid-19 di klaster perkantoran di Jakarta, melonjak hampir tiga kali lipat dalam sepekan terakhir.
Mengapa terjadi lonjakan kasus di klaster perkantoran?
Bagaimana mensinkronkan pencegahan penularan dan kepentingan bisnis?
Sudah bergabung secara daring Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia, HIPPI DKI Jakarta, Sarman Simanjorang, dan Epidemiolog dari Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko Wahyono.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.