JAKARTA, KOMPAS.TV – TNI AL bersama bantuan dari negara tetangga masih melakukan upaya mengevakuasi kapal selam KRI Nanggala 402 yang tenggelam di perairan Bali.
Asisten Perencanaan dan Anggaran KASAL Laksamana Muda TNI Muhammad Ali menjelaskan, kapal perang TNI AL dan kapal penyelamat dari Singapura, MV Swift Rescue masih berada di perairan Bali untuk melakukan evakuasi.
Menurut Ali, saat ini sejumlah barang dari lokasi tenggelamnya KRI Nanggala 402 sudah diangkut ke permukaan.
Baca Juga: Bantah KRI Nanggala-402 Kelebihan Personil, Asrena Kasal : Jumlah Kasur 33, Dinas Dibagi 3 Shift
Bahkan remote operation vehicle (ROV) milik MV Swift Rescue sudah menemukan lokasi torpedo dari KRI Nanggala 402.
"Itu hydrophone dari kapal selam KRI Nanggala kemudian beberapa foto yang diambil kemudian ditemukan torpedonya juga," ujar Ali.
Ali menambahkan, proses evakuasi KRI Nanggala 402 memerlukan waktu lantaran ROV hanya mampu mengangkat beban sekitar 150 kilogram.
Untuk bagian-bagian yang lebih besar masih perlu dikoordinasikan
"Itu nanti akan diupdate terus dan sebisa mungkin kita akan mengangkat bagian per bagian kecil karena kemampuan ROV itu mengangkat hanya 150 kilogram," ujar Ali.
Baca Juga: Pemerintah Akan Jamin Pendidikan Putra Putri Prajurit KRI Nanggala-402 Hingga S1
Pada Minggu (25/4/2021), KRI Nanggala-402 dinyatakan berstatus subsunk (tenggalam) di kedalaman 853 meter.
Hingga kini, tim SAR masih terus berusaha untuk mengangkat bangkai kapal ke permukaan.
Rencananya, 53 jenazah personel KRI Nanggala-402 akan dievakuasi ke Surabaya, Jawa Timur.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.