JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengungkapkan tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 bukan karena human error.
Namun ia menegaskan tragedi tersebut terjadi kemungkinan karena faktor alam, mengingat saat proses menyelam, KRI Nanggala-402 sudah melalui prosedur yang benar.
"Jadi mulai laporan penyelaman, kemudian terdengar dari penjejak kemarin itu, melaksanakan peran-peran persiapan kapal tempur, menyelam dan sebagainya,"kata Yudo dalam konferensi pers yang disiarkan program BREAKING NEWS KompasTV, Minggu (26/4/2021).
"Saat menyelam juga diketahui lampu masih menyala semua. Artinya tidak black out. Nah saat menyelam langsung hilang. Lha ini nanti yang akan diinvestigasi tentunya setelah juga badan kapal pertengahan tadi bisa kita angkat," imbuhnya.
Baca Juga: Panglima TNI: Evakuasi KRI Nanggala 402, Pemerintah Bakal Kerja Sama dengan Internasional
Yudo mengaku pihaknya telah mengevaluasi terkait tenggelamnya KRI Nanggala-402.
"Sebenarnya sudah kita evaluasi dari awal tentang kejadian ini. Tapi tentunya, saya berkeyakinan ini bukan human error tapi lebih pada mungkin faktor alam," tegas Yudo.
Sebagai informasi, dalam kesempatan yang sama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan seluruh awak prajurit yang bertugas dalam kapal selam KRI Nanggala-402 telah gugur.
Tak hanya itu, Kapal selam yang telah ditemukan di kedalaman 838 meter di perairan Bali disebut terbelah menjadi tiga bagian.
Baca Juga: 53 Awak Gugur, Ini Barang-Barang Terakhir yang Ditemukan dari Serpihan KRI Nanggala 402
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.