JAKARTA, KOMPAS.TV - Menuju Indonesia Emas 2045, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, menyatakan pihaknya akan fokus menyelesaikan persoalan stunting.
"Menuju Indonesia emas, kita begitu antusias menurunkan stunting sampai 14 persen karena memang kuncinya adalah menciptakan generasi yang unggul, generasi yang berkualitas," kata Hasto pada acara Konvensi Perempuan Indonesia yang diselenggarakan oleh Tribun Network, Rabu (21/4/2021).
Baca Juga: Mahasiswa di Aceh Ciptakan Alat Deteksi Stunting pada Balita
Hasto menerangkan stunting masih menjadi problem bagi keluarga di Indonesia, sehingga BKKBN merasa bertanggung jawab untuk terlibat dalam penyelesaiannya.
"Oleh karenanya, BKKBN tentu mengemban tugas yang tidak ringan karena harus menurunkan angka stunting sampai di angka 14 persen di tahun 2024 sesuai amanah bapak Presiden," ucapnya.
Diketahui, stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi.
Hal ini mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak, yakni tinggi badan anak lebih rendah atau kerdil dari standar usianya.
Hasto juga mengajak seluruh pihak untuk turut serta dalam kampanye stunting, mulai dari kementerian, lembaga, swasta, posyandu, dan seluruh masyarakat.
"Masa pandemi ini menjadi tantangan yang luar biasa karena angka stunting yang sudah 27,7 persen sebetulnya akan cepet turun," tuturnya.
"Akan tetapi ada beberapa ahli yg memprediksi angka stunting ini bisa naik, makanya tantangan yg besar bagi kita semua."
Hasto mengimbau dengan BKKBN memfokuskan pada persoalan stunting, diharapkan generasi Indonesia mempunyai gizi berkualitas, sehingga tinggi dan berat badan bisa ideal.
Baca Juga: Angka Gizi Buruk atau Stunting di Sleman Menurun, Ini Rahasianya
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.