JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Standardisasi Nasional (BSN) baru saja merilis beberapa Standar Nasional Indonesia (SNI) terkait kebencanaan, yang salah satu di antaranya yakni SNI Desa dan Kelurahan Tangguh Bencana.
Penyusunan standarisari pengelolaan resiko bencana di daerah ini, semata-mata dilakukan BSN untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan dalam mengantisipasi bencana.
"SNI ini bahkan telah dimasukkan dalam program diseminasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), terutama ke desa-desa yang rawan bencana,” tutur Kepala BSN, Kukuh S Achmad dalam siaran pers, Jumat (16/4/2021).
Baca Juga: Sejumlah Warga NTT Pesta Kembang Api usai Listrik Menyala setelah 2 Minggu Padam Pasca Bencana
Dengan penerapan SNI Desa dan Kelurahan Tangguh Bencana, diharapkan dapat menjadi acuan bersama dalam melakukan upaya pengelolaan risiko bencana berbasis masyarakat.
Mulai dari adaptasi terhadap fenomena perubahan iklim hingga pemberdayaan masyarakat setempat secara langsung, termasuk pada kelompok rentan dan marginal yang ada di dalamnya.
Selain itu, BSN juga telah menyusun 19 SNI kebencanaan lain serta satu standar internasional atau ISO mengenai early warning system untuk landslide atau tanah longsor.
Baca Juga: Bencana Tanah Bergerak di Bekasi, Belasan Rumah Terancam Ambruk
Kukuh pun menegaskan bahwa BSN siap memfasilitasi kebutuhan SNI lintas sektor, termasuk terkait kebencanaan.
“Pada intinya, BSN mendukung atau memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan standar yang bisa dijadikan referensi, atau bisa dijadikan regulasi, atau bisa dijadikan panduan bila kita melakukan penanganan bencana, terutama dalam manajemen kedaruratan,” pungkasnya.
Baca Juga: Pasca Viral, Bencana Tanah Bergerak di Aceh Belum Ditangani, Kondisi Makin Meluas
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.