JAKARTA, KOMPAS.TV- Saiful Basri, terduga teroris yang baru saja menyerahkan diri ke polisi membongkar rahasia rencana aksi peledakan terhadap sejumlah fasilitas umum yang telah disusunnya.
Bahkan ia juga mengaku pernah pula mengikuti 3 kali persidangan Habib Rizieq Shihab di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur.
“Saya mengikuti persidangan acara Habib Rizieq Shihab sebanyak 3 kali dengan tujuan memberikan dukungan moril kepada Habib Rizieq Shihab," jelas Saiful Basri.
Saiful memberi pengakuan dalam bentuk video yang beredar di kalangan awak media.
Selain mengaku pernah menghadiri sejumlah persidangan Habib Rizieq Shihab, Saiful juga membongkar rahasia rencana aksinya menebar teror yang salah satunya membuat bom.
Baca Juga: Saiful Basri, Buron Terduga Teroris di Jakarta Menyerahkan Diri
Melansir Tribunnews, Sabtu (17/4/2021), dalam video itu diketahui awalnya Saiful sudah mengetahui pembuatan bom aseton peroksida (TATP) yang telah direncanakan kelompoknya.
Kelompok yang dimaksud adalah kelompok terduga teroris yang ditangkap di Jakarta dan sekitarnya.
Kelompok itu dipimpin seorang Husein Hasni (HH).
"Saya atas nama Saiful Basri selaku anggota laskar FPI 1998, saya mengetahui rencana pembuatan bom yang dilakukan Habib Husein dan Zulaimi Agus. Saya mengetahui dan ikut serta dalam percobaan bahan peledak yang dilakukan Zulaimi Agus, Ahmad Jaelani dan Malik," kata Saiful.
Saiful kemudian menjelaskan pernah ikut serta acara ikrar sumpah dan setia kepada ulama dan kepada kelompok Husein di salah satu musala di dekat kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Baca Juga: Buronan Teroris Saiful Basri Serahkan Diri ke Polsek Pasar Minggu
Dalam kesempatan itu, ia mengakui pernah membuat bahan peledak sebagai bentuk protes ditangkapnya Habib Rizieq Shihab.
Adapun sasarannya adalah POM Bensin di daerah Bogor.
Sebelum itu, dia terlebih dahulu melakukan survei lokasi bersama kedua rekannya untuk merencanakan aksi peledakan bom tersebut.
"Saya membeli dan menyiapkan bahan campuran bahan peledak arang bersama dengan Nauval atas perintah Bambang. Adapun pembuatan bahan peledak dengan sasaran POM Bensin Pertamina milik China pipa gas di jalan raya Bogor sebagai bentuk teror agar negara merasa rugi dan sebagai bentuk protes ditangkapnya Habib Rizieq Shihab," jelas dia.
Baca Juga: Kalapas Gunung Sindur Bongkar Susahnya Deradikalisasi Napi Teroris: Awalnya Tidak Mau Hormat Bendera
Masuk daftar DPO
Sebagaimana diberitakan KompasTV sebelumnya, Saiful Basri yang juga masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Namun, ia kemudian menyerahkan diri ke Polsek Pasar Minggu.
Pria berusia 41 tahun itu tercatat sebagai warga Kelurahan Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Sebelumnya, Polsek Setiabudi telah mengamankan terduga teroris bernama Nouval Farisi (35).
Nouval Farisi dijemput polisi di kediamannya di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (8/4/2021) malam.
Lokasi tempat persembunyian Nouval Farisi dibocorkan ke polisi oleh orangtua terduga teroris tersebut.
Baca Juga: Batalion Iman, Nama Grup WA Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88 di Makassar: Ada Aksi Amaliyah
"Diamankan saudara NF hasil dari informasi orang tuanya sendiri kepada Polsek Setiabudi," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Jumat (9/4/2021).
Setelah mendapat informasi, jajaran Polsek Setiabudi langsung bergegas menuju tempat persembunyian Nouval Farisi.
"Penyidik dari Polsek Setiabudi turun ke rumah saudara NF untuk mengamankan dan menyerahkan ke Densus 88," kata Ramadhan, menandaskan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.