JAKARTA, KOMPAS.TV - Angka Indeks Kesehatan laut Indonesia (IKLI) masih mengkhawatirkan.
Hal ini dipaparkan oleh Dirjen Pengelolaan Ruang Laut, Dr. Tb. Haeru Rahayu, saat jumpa pers Penyampaian Hasil Investigasi Terdamparnya 52 Paus Pilot Sirip Pendek di Pantai Modung, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, yang dilaksanakan melalui Zoom, Senin, (12/04/2021).
Tb menyebut, angka IKLI masih jauh dari angka yang menggembirakan. Nilai IKLI untuk Indonesia secara keseluruhan masih berada di angka 65 dari standar yaitu 100.
"Standarnya itu 100, kita itu kurang lebih ada di angka 65," kata Tb.
Nilai IKLI yang lebih menyedihkan ialah di wilayah perairan Bali, yakni baru mencapai angka 51.
"Di Perairan Bali lebih menyedihkan, angkanya baru mencapai 51. Artinya, kalau ini nilai kuliah ini masih remedial," kata Tb.
Melalui jumpa pers itu, Tb berharap kasus terdampar dan matinya paus secara massal ini dapat menjadi pemantik untuk melakukan terobosan supaya IKLI secara umum dapat meningkat dan kasus serupa seperti kasus ini tidak akan terulang kembali.
Di acara tersebut, Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut bekerjasama dengan Universitas Airlangga memaparkan hasil investigasi dari kasus terdampar 52 paus di Pantai Modung, Bangkalan, Jawa Timur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketua koloni paus mengalami disorientasi, kelaparan, dan juga gangguan pernapasan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.