Salat Tarawih di Mesjid Istiqlal Dibatasi 2.000 Jemaah, Bacaan Imam dan Wirid Dipersingkat

JAKARTA, KOMPAS.TV - Masjid Istiqlal, Jakarta, akan menerapkan protokol kesehatan (prokes) dan pembatasan jemaah selama ibadah Ramadan 2021.

Selama adanya pembatasan ini, kapasitas maksimal Masjid Istiqlal hanya mencapai 2.000 orang termasuk saat salat tarawih.

Selain pembatasan jumlah orang yang masuk ke Masjid Istiqlal, pihak pengelola juga akan membatasi berlangsungnya ibadah di tengah pandemi Covid-19 ini.

Baca Juga: Persiapan Ibadah Ramadan, Masjid Istiqlal Rutin Semprot Disinfektan dan Pasang Tanda Jaga jarak

"Kita hendaki hanya dibatasi 2.000 orang. Nah kalau sudah 2.000 orang, pintu gerbang Istiqlal akan ditutup," kata Imam besar Mesjid Istiqlal Nasaruddin Umar, Minggu (11/4/2021).

Dia mengatakan, salat tarawih juga akan dipersingkat. Beberapa rangkaian akan ditiadakan karena menghindari adanya kerumunan dalam masjid.

"Penyelenggaraan tarawih di sini tidak seperti biasanya. Memperpendek bacaan imam dan wirid. Memperpendek ceramah bahkan menghilangkan rangkaian lain. Karena semakin lama orang diam di masjid berpotensi menimbulkan masalah besar," terangnya.

Masjid Istiqlal juga meniadakan buka dan sahur bersama.

"Kami sudah tiga kali bagaimana persiapan tarawih bersama. Kami sudah seperti konsep prokes. Harus menggunakan masker, tidak boleh lepas. Sekalipun pembicara jangan dilepas maskernya," ujarnya.

"Makanya kita tidak menggelar buka puasa bersama, karena membuka masker berpotensi. Sahur juga tidak ada. Hanya salat lima waktu dan waktunya pun terbatas," sambung Nasaruddin.

Baca Juga: Masjid Istiqlal Buka Tarawih dan Shalat 5 Waktu, Nasaruddin Umar: Tidak Ada Buka Puasa Bersama