JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) merencanakan pembangunan 1.000 unit Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) dalam relokasi warga terdampak bencana di NTT dan NTB.
Dengan rincian, masing-masing 700 unit di Lembata, dan 300 unit di Adonara.
"Tetapi angka pastinya akan terus berkembang setelah survei detail dengan Pemda dan masyarakat setempat," ungkap Ketua Satgas Penanganan Bencana Kementerian PUPR di NTT dan NTB, Widiarto dalam keterangannya, Minggu (11/04/2021).
Baca Juga: 200 Pengungsi di Posko Pengungsian Adonara NTT Keluhkan Kurangnya Fasilitas MCK
Demi percepatan rencana ini Kementerian PUPR segera memastikan lokasi relokasi melalui koordinasi dengan pemerintah daerah dan tokoh masyarakat setempat.
"Relokasi perlu dilakukan karena lokasi permukiman warga terdampak bencana saat ini berada di jalur debris aliran sungai yang sudah dipenuhi bebatuan, sehingga risikonya sangat tinggi jika kembali tinggal di sana," kata Widiarto.
Untuk saat ini, kata Widiarto, di Adonara sudah ada dua alternatif lokasi yang disiapkan.
Baca Juga: Update BNPB: Pencarian Korban Hilang Bencana NTT Terus Dioptimalkan
Sedangkan di Lembata juga sudah siap tanah Pemda, namun lokasinya masih akan dikomunikasikan dengan masyarakat setempat.
"Kami akan terus melakukan komunikasi dengan masyarakat setempat, karena memindahkan tempat tinggal juga harus menangani masalah sosial bukan hanya masalah teknis saja, di mana salah satu syaratnya lokasinya harus aman dari risiko bencana," jelasnya.
Setelah masalah lokasi dapat terselesaikan, harapannya pembangunan fisik rumah dapat segera digarap dan rampung dalam waktu empat bulan.
Baca Juga: Proses Pencarian Korban Banjir Bandang NTT Kini Diperluas ke Area Laut
Mengingat pembangunannya tidak begitu sulit yaitu dengan metode knock down Risha yang sudah ada.
Selain menyiapkan langkah percepatan relokasi permukiman warga terdampak, Kementerian PUPR pun terus membantu penanganan darurat bencana banjir bandang di Adonara dan Lembata Provinsi NTT.
Di dua wilayah tersebut kini sudah ada 23 unit ekskavator, 24 unit dump truck, 3 unit loader, 1 unit grader, dan BBM 5.000 liter.
Baca Juga: Mahasiswa Galang Dana Korban Banjir Bandang NTT
Kemudian disalurkan pula sarana dan prasarana dasar berupa mobil tangki air 6 unit, dan hidran umum 10 unit, untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat dan pengungsi.
Ditambah juga sejumlah bantuan dari Kota Kupang yang terdiri dari 5 unit mobil tangki air, 10 unit hidran umum, mobil toilet 1 unit dan WC knock down 4 unit, 1 unit loader, 1 unit motor grader, 1 unit water tank, dan 2 unit vibratory roller.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.