Siklon Tropis Alami Peningkatan, Jawa Tengah dan 4 Wilayah Lainnya Diminta Waspada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menurut laporan yang diterima dari Kompas.com, Jumat (9/4/2021) sore, ada empat provinsi yang berpotensi mengalami hujan lebat disertai kilat atau petir, juga angin kencang.

Empat wilayah tersebut meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan informasi prakiraan cuaca yang memperkirakan adanya cuaca ekstrem di sejumlah wilayah di Indonesia. 

Adapun kondisi tersebut merupakan dampak dari adanya siklon Tropis Seroja yang diprediksi mengalami peningkatan dalam 24 jam ke depan.

Baca Juga: BMKG Minta Penerbangan Bali Waspada, Ada Potensi Awan Kumulonimbus Berbahaya

Tak hanya hujan lebat, BMKG juga mewanti adanya potensi gelombang setinggi 2,5 sampai 4 meter. Gelombang itu berpeluang terjadi di Perairan selatan Jawa, Samudra Hindia selatan Bali, hingga Nusa Tenggara Timur (NTT).

Perkiraan potensi gelombang setinggi 4 hingga 6 meter juga diperediksi terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa.

Merujuk analisis BMKG pada Kamis, (8/4/2021) pukul 07.00 WIB, posisi Siklon Tropis Seroja telah berada di Samudera Hindia sebelah selatan Bali atau 16.3 LS, 112.6 BT, atau sekitar 890 kilometer sebelah selatan-barat daya Denpasar.

Jika dilihat dari perkembangan arah geraknya, siklon tropis ini cenderung bergerak menuju ke barat-barat daya dengan kecepatan 16 knots atau 29 kilometer per jam menjauhi wilayah Indonesia.

Sedangkan, kekuatan siklon tropis terpantau 40 knots atau 75 kilometer per jam dengan tekanan 995 hPa.

Baca Juga: Maksud di Balik Pemberian Nama Bunga pada Siklon Tropis di Indonesia

Prediksi untuk Jumat, 9 April 2021

Berdasarkan prediksi BMKG dalam kurun waktu 24 jam atau pada Jumat, (9/4/2021) pukul 07.00 WIB, posisi Siklon Tropis Seroja akan berada di Samudera Hindia sebelah selatan Bali atau 18.7 LS dan 110.4 BT, atau sekitar 1.120 kilometer sebelah selatan barat daya Denpasar dan dipastikan menjauhi wilayah Indonesia.

Kekuatannya diperkirakan mencapai 55 knots atau mencapai 100 kilometer per jam dengan tekanan 982 hPa.

Adanya hasil analisa dan prakiraan cuacaa ekstrem dari BMKG tersebut, maka pemangku kebijakan di daerah diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pengamanan.

Baca Juga: BMKG Minta Penerbangan Bali Waspada, Ada Potensi Awan Kumulonimbus Berbahaya

Jika memungkin, mengambil tindakan yang dianggap perlu untuk tindakan mitigasi dan pengurangan risiko bencana untuk ke depannya.

Masyarakat juga diminta waspada dan dapat mengantisipasi segela sesuatu dalam kaitan potensi bencana yang dapat dipicu oleh faktor cuaca tersebut.