JAKARTA, KOMPAS.TV- Beredar informasi di facebook berupa foto dan keterangan terkait senjata yang diklaim milik penyerang Mabes Polri berinisial ZA, pada Rabu, 31 Maret 2021 Pukul 16.30. Dalam unggahan tersebut dikatakan bahwa senjata yang digunakan ZA saat menyerang Mabes Polri sama sekali tidak mematikan dan tidak berbahaya.
"Karena pistol sejenis sof gun itu hanya bunyinya sekadar bersifat menakut-nakutkan saja," demikian narasi yang disebarkan di facebook.
Bahkan, disebarkan pula sebuah video yang menyebutkan bahwa pelaku penyerangan di Markas Besar Kepolisian RI (Mabes Polri) merupakan anggota Polwan (Polisi Wanita).
Menanggapi dua unggahan tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika menjelaskan bahwa klaim yang mengatakan bahwa senjata milik ZA yang digunakan menyerang Mabes Polri sama sekali tidak mematikan dan tidak berbahaya adalah tidak benar.
Baca Juga: Mabes Polri Tetapkan 3 Polisi Penembak Laskar FPI di Tol Cikampek KM 50 Jadi Tersangka
"Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Polisi Argo Yuwono sendiri telah mengamati senjata yang digunakan ZA dalam penyerangan di Mabes Polri," demikian penjelasan Kominfo merujuk keterangan Mabes Polri, Selasa (6/4/2021). Menurut Argo, senjata Airgun yang dipakai ZA lebih berbahaya dibandingkan dengan senjata Airsoft Gun.
Mekanisme penggunaannya menggunakan tekanan angin, mirip dengan cara kerja Airsoft Gun atau Senapan Angin. Namun yang membedakan adalah tekanan angin yang digunakan. Peluru yang digunakan juga berbentuk bola kecil atau gotri terbuat dari logam.
Sedangkan Airsoft Gun, menggunakan peluru dari plastik yang lebih ringan. Karena itu, Airgun lebih berbahaya dan lebih mematikan ketimbang Airsoft Gun, meski keduanya sama-sama berjenis senjata angin.
Baca Juga: Senjata yang Digunakan Penyerang Mabes Polri Bukan Senjata Rakitan
Sementara terkait pelaku disebut Polwan, Kominfo menjelaskan bahwa Tidak ada informasi resmi dan valid mengenai hal tersebut. Pihak Kepolisian telah memastikan pelaku penyerangan adalah Zakiah Aini (25).
Mantan mahasiswi yang tinggal bersama orang tuanya di kawasan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur. Lurah Kelapa Dua Wetan, Sandi Adamsyah juga mengakui bahwa Zakiah merupakan salah satu warganya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.