JAKARTA, KOMPAS.TV - Penanganan bencana alam yang menimpa wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) masih terus dilakukan. Data BNPB pada Selasa (6/4/2021) pukul 21.00 WIB menunjukkan jumlah korban jiwa mencapai 128 meninggal dunia dan 71 masih dinyatakan hilang. Pendataan masih dinamis dilakukan secara terus menerus.
Namun sayang, menurut anggota Komisi VIII DPR Maman Imanulhaq, pemerintah masih reaktif dalam menghadapi bencana. Padahal, kuncinya adalah mitigasi..
"Mitigasi bencana ini berkaitan juga dengan yang pertama yaitu pengetahuan masyarakat terhadap bencana, bagaimana masyarakat setempat dan pemerintah setempat bisa langsung memberikan informasi ke pemerintah pusat sehingga bantuan cepat datang," kata Maman kepada Kompas TV, Rabu (7/4/2021).
Baca Juga: BNPB Rilis Data Terakhir Korban Banjir Bandang di NTT, 119 Orang Meninggal, 76 Hilang
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menyayangkan pemerintah daerah yang dianggap masih lamban dalam berkoordinasi terkait bencana.
"Seperti contohnya kasus Pulau Adonara, karena keterlambatan informasi yang masuk, saat ini alat berat sudah tidak mungkin masuk karena akses yang terputus," kata Maman.
Informasi dan cara mengatasi bencana di kalangan masyarakat masih lemah. Meskipun BMKG sudah mengeluarkan peringatan dini, hal yang menjadi catatan adalah sampai mana informasi tersebut diterima dan disiapkan oleh masyarakat sebelum bencana terjadi.
Tidak hanya masyarakat, informasi BMKG juga seharusnya ditanggapi oleh pemerintah daerah dengan menyiapkan alat-alat sederhana untuk mitigasi bencana seperti tali.
"Berefklesi dari bencana di Palu, pemerintah tidak ada persiapan yang baik, seharusnya kita belajari dari situasi itu terkait penanganan bencana," kata Maman.
Maman menilai hingga saat ini pemerintah masih bersifat reaktif terhadap bencana. Pemerintah diharapkan untuk dapat bergerak secara proaktif dan sistematis dalam penanganan bencana.
Baca Juga: Jokowi Minta Personel BNPB, Basarnas, TNI dan Polri Ditambah untuk Tangani Bencana di NTT dan NTB
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.