Barang-barang itu diduga milik direktur pondok pesantren berinisial AM. Di ponpes khusus putri ini, penggeledahan dimulai setelah salat Isya dan selesai sekitar pukul 21.30 WIB.
Ketua RT setempat, Agus Purwanto membenarkan sejumlah barang yang disita petugas dalam penggeledahan itu.
"Penggeledahan baru selesai pukul 21.30, yang dibawa laptop, CPU satu set, buku-buku yang banyak, dengan buku tabungan, terus anak panah dua dengan busurnya," kata Agus saat ditemui di lokasi, Jumat (2/4/2021).
Agus mengatakan, barang-barang itu diambil dari ruang direktur pondok pesantren tersebut.
Baca Juga: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Klaten, Ketua RT Sebut Pernah Ceramah di Masjid
Sebagian barang yang disita juga dibawa dari rumah pribadi direktur pondok pesantren.
"Ruang direktur ponpes dengan rumah pribadi. Barangnya ada di rumah pribadi. Kalau panah, enggak tahu, kayaknya dari rumah tadi buat latihan pondok," ujar dia seperti dikutip dari Kompas.com.
Tak hanya rumah pribadi dan ruang direktur, Densus 88 juga menggeledah seluruh ruangan kantor di pondok pesantren itu, kecuali asrama putri.
"Semua kantor diperiksa. Semua ruangan diperiksa kecuali ruang inap tidak. Asrama tidak. Ruang kantor tata usaha, ruang direktur," ujar Agus.
Agus tak bisa memastikan jumlah petugas yang turun menggeledah pondok pesantren tersebut.
Namun, ia memastikan, petugas mengaku berasal dari Mabes Polri di Jakarta.
Saat ditanya apakah ada warga pondok pesantren yang ditahan, Agus mengaku tak tahu.
"Saya enggak tanya, pokoknya saya disuruh menjadi saksi penggeledahan," ujar Agus.
Baca Juga: Densus 88 Tangkap Penjual Senjata ke Zakiah Aini, Pelaku Penyerang Mabes Polri
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.