JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Intelijen Negara menilai ada motif balas dendam dalam bom bunuh diri yang dilakukan pasangan L dan YSF.
Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto menjelaskan motif balas dendam itu didasari tewasnya tersangka teroris Rizaldi.
Rizaldi tewas ditembak saat ingin ditangkap aparat di Villa Mutiara, Klaster Biru, Makassar pada Januari 2021 lalu.
Baca Juga: Pasca Bom Gereja Katedral Makassar, 32 Terduga Teroris Ditangkap
Menurut Wawan, Rizaldi merupakan mentor dari L dan YSF. Sebelum tewas tertembak, intelijen sudah mengetahui rencana teror yang akan dilakukan Rizaldi.
Namun setelah tewas tertembak, rencana teror yang sudah dibangun sejak Januari 2021 menjadi tertunda dan L dan YSF menjadi pihak yang melanjutkan rencana teror tersebut.
“Jadi penerus pengantin, dia ingin mewujudkan itu dan rencana serangan sejak Januari diwujudkan. Orang ini kan memang sedang dicari oleh aparat kemanan dan dia menyadari sedang dicari," ujar Wawan saat diskusi secara daring, Sabtu (3/4/2021).
Setelah aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, tim Densus 88 antiteror menyisir pihak-pihak yang terlibat.
Baca Juga: Membaca Karakter Penyerang Mabes Polri dan Bom Bunuh Diri Makassar Lewat Surat Wasiat
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyatakan sudah lebih dari 30 orang terduga teroris ditangkap pasca-bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar.
Beberapa di antaranya masuk dalam jaringan kajian di Villa Mutiara Makassar. Seperti AS, SAS, ML, dan AA yang ditangkap pada Senin (29/3/2021). Kemudaian tiga terduga teroris berjenis kelamin perempuan dengan inisial MM, M, dan MAN.
Mereka memiliki peran masing-masing dan mengetahui aksi bom bunuh diri yang dilakukan L dan YSF.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.