JAKARTA, KOMPAS.TV - Media sosial layaknya mainan, ia akan berfungsi sekehendak pemainnya. Hanya bergerak jika digerakan si empunya. Ketika mainan tidak dimainakan sebagaimana fungsinya, akibatnya adalah kerusakan.
Baca Juga: Medsos Menghargai Perbedaan - KATA NETIZEN (3)
Demikian halnya media sosial, punya kemanfaatan luar biasa. Mempermudah kehidupan sehari-hari, bahkan punya andil besar dalam hal pengembangan sumber daya manusia.
Melalui media sosial, pengguna bisa berkomunikasi secara langsung dengan semua orang dan mengetahui apa yang sedang terjadi dan hangat diperbincangkan.
Tapi sebaliknya, kala media sosial digunakan tidak pada tempatnya, atau tanpa memikirkan kadarnya, bisa-bisa petaka menghantui.
Seperti halnya perilaku hate speech di media sosial yang bisa berbalik permusuhan dan merugikan penggunanya.
Penyebabnya bisa karena sejak dini tidak dibiasakan dengan perbedaan. Alhasil, media sosial jadi wahana untuk memaki satu sama lain.
Baca Juga: Medsos Menghargai Perbedaan - KATA NETIZEN (2)
Melihat problem tersebut, peran orang tua sangat dibutuhkan untuk mendidik anak serta keluarga sejak dini untuk bijak dalam bermedia sosial. Membiasakan pada anak-anak bahwa perbedaan itu anugerah.
Seperti yang dijelaskan Maman Suherman dalam program Netizen Kompas TV, mari mulai mengajarkan pada keluarga kita untuk menghargai orang-orang yang berbeda dengan kita. Menghargai orang-orang minoritas.
“Perbedaan itu tidak untuk diseragamkan,” kata Kang Maman.
Kalau tidak begitu, kata Kang Maman, kita akan terbiasa menghina orang karena hanya perbedaan. Lama-kelaman kebiasaan tidak baik itu dianggap biasa.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.