JAKARTA, KOMPAS.TV – Pemprov DKI Jakarta akan membuka kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah pada 7 April 2021.
Kegiatan ini sebagai uji coba pembelajaran tatap muka di sekolah secara terbatas.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana menjelaskan, dalam tahap uji coba ini akan ada 100 sekolah yang dibuka.
Menurut Nahdiana, sebanyak 100 sekolah tersebut telah lolos penilaian yang dilakuan Satgas Covid-19 dan Dinas Pendidikan Pemprov DKI.
Penilaian tersebut telah dilaksanakan pada 19 Februari hingga 17 Maret 2021.
Baca Juga: Nadiem Makarim Larang 3 Aktivitas Ini Selama Belajar Tatap Muka di Sekolah
Menurut Nahdiana, tahap uji coba kegiatan tatap muka terbatas di sekolah ini akan berlangsung mulai tanggal 7 hingga 29 April 2021.
"Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri, DKI Jakarta tengah bersiap untuk uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. Piloting akan kami rencanakan 7 April sampai 29 April," kata Nahdiana di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (1/4/2021).
Selama masa uji coba sekolah tatap muka, pembelajaran dilakukan secara terbatas.
Berikut yang perlu diperhatikan dalam kegiatan tatap muka terbatas di sekolah.
Siswa yang diperbolehkan mengikuti uji coba adalah murid dengan jenjang pendidikan mulai dari kelas 4 SD hingga 12 SMA/SMK.
Baca Juga: Ganjar dan Gibran Pantau Simulasi Pembelajaran Tatap Muka
Kegiatan pembelajaran sekolah tatap muka di Jakarta hanya dilakukan selama satu kali dalam satu minggu untuk setiap jenjang pendidikan.
Setelah itu, kegiatan belajar-mengajar akan diliburkan sebab gedung sekolah disterilisasi.
Jumlah peserta didik sekolah tatap muka dibatasi maksimal 50 persen dari daya tampung per kelas dengan pengaturan jarak 1,5 meter per siswa.
Baca Juga: Jelang Belajar Tatap Muka, Siswa Setukpa Disuntik Vaksin
Selama uji coba, kegiatan ekstrakurikuler dan olahraga tidak diperbolehkan.
Ruang perpustakaan dan area kantin juga tidak diizinkan untuk dibuka.
Materi yang diajarkan diprioritaskan untuk mata pelajaran yang esensial dengan durasi pelajaran selama 3-4 jam.
Materi pelajaran esensial yang diajarkan adalah pelajaran yang membutuhkan tatap muka dan tidak efektif diajarkan dengan metode daring.
"Materi pembelajaran kami prioritaskan dulu dengan materi-materi esensial yang sangat dibutuhkan," ujar Nahdiana.
Baca Juga: Pemprov DKI Minta Warga Rayakan Lebaran 2021 Secara Virtual
Guru yang nantinya akan mengajar selama masa uji coba sekolah tatap muka di Jakarta telah diberi pelatihan tentang blended learning.
Sehingga ketika sudah mulai pembelajaran, guru juga masih melayani pembelajaran secara virtual.
"Jadi saat anak belajar di sekolah, satu lagi belajar di rumah, atau jika orangtuanya tidak mengizinkan, anak ini tetap di rumah, maka kami tetap melayani," ujar Nahdiana.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.