KOMPAS.TV - Sehari setelah bom bunuh diri meledak di Gerbang Komplek Gereja Katedral Makassar, polisi menggelar serangkaian penggerebekan di sejumlah lokasi.
Dari penggerebekan terhadap jaringan Jamaah Ansharut Daulah di Condet, Jakarta Timur, polisi menangkap seorang terduga teroris berinisial HH dan menyita sejumlah bom, satu mobil, serta beberapa identitas milik terduga teroris.
Salah satunya, kartu anggota ormas FPI yang telah dinyatakan sebagai ormas terlarang di Indonesia.
Sejumlah bom yang ditemukan di rumah terduga teroris di Condet, kemudian diledakkan oleh Tim Densus 88 meledakkan tiga bom di lapangan terbuka di kawasan Kramat Jati.
Sedangkan satu bom diledakkan petugas di dalam rumah yang digerebek.
HH, pemilik rumah toko di Condet, Jakarta Timur, merupakan otak pembuatan bom yang masih satu jaringan dengan 3 terduga teroris lain yang ditangkap di Bekasi.
Penggerebekan pada hari yang sama juga terjadi di Jalan Raya Serang, Cibarusah, di Kabupaten Bekasi.
Di rumah terduga teroris yang digerebek, polisi juga menemukan sejumlah bahan peledak dan bom rakitan yang siap diledakkan. Tiga bom dimasukkan ke dalam lubang sedalam 50 cm, guna memperkecil dampak ledakan saat dijinakkan.
Total, dari hasil penangkapan 4 terduga teroris di Condet, Jakarta Timur, dan Cibarusah di Kabupaten Bekasi, polisi menemukan 5 bom aktif berdaya ledak tinggi yang kemudian diledakkan demi keamanan. Selain itu juga ditemukan bahan peledak seberat 3,5 kilogram yang bisa dirakit menjadi 70 unit bom rakitan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.