SOLO, KOMPAS.TV - Dalam pergaulan sehari-hari, istilah ansos atau antisosial kerap menjadi bahan obrolan. Pada kesempatan lain, ada pula frasa yang sempat tren “klub antisosial sosial”. Namun, apa arti antisosial?
Banyak orang salah memahami antisosial dan menganggapnya sama dengan tipe kepribadian introvert. Padahal, antisosial adalah gangguan kepribadian yang berbahaya.
Mengutip Psychology Today, gangguan kepribadian Antisosial adalah pola perilaku di mana seseorang terus-menerus mengabaikan dan melanggar hak orang-orang di sekitarnya.
Baca Juga: Memahami Doorway Effect: Efek Lupa Mendadak Usai Melewati Sebuah Pintu
Sama seperti gangguan kepribadian pada umumnya, Antisosial sangat sulit berubah, mendarah daging dan memengaruhi banyak hal dalam diri seseorang. Pola perilaku antisosial dapat mulai terlihat saat remaja atau menjelang dewasa.
Gejala Antisosial berbeda-beda tergantung seberapa parah gangguan kepribadian seseorang. Perilaku pengidap Antisosial yang lebih berbahaya pada umumnya dapat masuk kategori sosiopat atau bahkan psikopat.
Sosiopat biasanya memiliki ciri kurang memiliki kesadaran yang membuatnya cenderung melanggar aturan dan berperilaku buruk pada orang lain.
Sementara, psikopat biasanya tak memiliki empati dan tak berperasaan. Seseorang bisa saja terlihat menarik, tetapi memiliki kecenderungan berbuat kriminal dan menjadi parasit bagi orang lain.
Karena gangguan kepribadian yang mereka alami, pengidap Antisosial bisa terjerat penyalahgunaan obat-obatan terlarang, masuk penjara, dan kecanduan alkohol.
Namun, seseorang benar-benar mengidap Antisosial hanya bila telah mendapat diagnosis dari psikolog atau psikiater setelah berusia 18 tahun. Diagnosis diri (self-diagnosed) atau orang lain yang bukan profesional tak disarankan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.