JAKARTA, KOMPAS.TV - Juru Bicara Kompolnas, Poengky Indarti menanggapi kasus yang terjadi di Polresta Surakarta yang memanggil warga asal Slawi, Jawa Tengah, yang mengunggah komentar terhadap Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Poengky menilai, sudah semestinya polisi mengedepankan pemeliharaan keamaan ketertiban masyarakat (Harkamtibmas) sehingga diharapkan aparat kepolisian tidak mudah tersinggung dan justru mengambil tindakan hukum dengan mudah.
"Penegakan hukum jelas upaya terakhir. Oleh karena itu, aparat kepolisian ini jangan sampai over sensitif gitu. Jadi kemudian apa-apa mereka ada bayangan kalau tidak segera ditindak maka akan terjadi konflik sosial dan sebagainya. Alasannya itu," ujar Poengky saat dihubungi KompasTV, Jumat (26/3/2021).
Selain itu, ia juga meminta polisi agar mengedepankan unsur edukasi kepada masyarakat.
Sebelumnya seorang warga asal Slawi, Jawa Tengah, bernama bernama Arham Mukmin menulis komentar di media sosial terkait unggahan Gibran yang meminta semifinal dan final piala Menpora digelar di Solo.
“Tau apa dia soal sepakbola, taunya cuman dikash jabatan saja,” tulisnya dalam kolom komentar Instagram Garuda Revolution.
Komentar itu kemudian ditegur oleh tim polisi virtual Polresta Surakarta dan meminta agar pelaku menghapus unggahannya.
Lebih lengkap, simak pembahasannya bersama Boyamin Saiman Advokat, Ketua Yayasan LBH Mega Bintang sekaligus penggugat, Poengky Indarti, Juru Bicara Kompolnas, dan juga Erasmus Abraham Todo Napitupulu, Direktur Eksekutif Institute of Criminal Justice Reform (ICJR).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.