JAKARTA, KOMPAS.TV - Uji coba penggunaan alat deteksi Covid-19 buatan Universitas Gadjah Mada (UGM) akan dilakukan di Bandara Sultan Mahmud Baharuddin Palembang dan Bandara Husein Sastranegara Bandung, Senin (22/03/2021).
Uji coba akan dilakukan selama lima hari dengan kuota 100 orang per hari. Penggunaan GeNose selama uji coba terbatas hanya untuk karyawan bandara, belum untuk penumpang.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II (AP II) Muhammad Awaluddin mengatakan, ada tiga aspek yang akan menjadi perhatian saat uji coba dilakukan.
Pertama, yaitu sumber daya manusia. Seperti jumlah petugas yang diperlukan dan keahlian apa yang harus dimiliki. Lalu kedua, standar operasional prosedur dan pembagian peran semua pihak yang terlibat di bandara.
Baca Juga: Tarif Tes GeNose Naik Jadi Rp 30.000
Terakhir adalah fasilitas, berupa sarana dan prasarana yang diperlukan. AP II bersama Kantor Kesehatan Pelabuhan Kementerian Kesehatan (KKP Kemenkes) juga akan memastikan hasil tes dari GeNose dapat terintegrasi dengan aplikasi eHAC.
“eHAC yang dimiliki oleh Kementerian Kesehatan saat ini digunakan sebagai pengawasan pelaku perjalanan baik di rute domestik dan internasional. Sehingga AP II dan KKP Kemenkes akan memastikan hasil dari GeNose C19 ini juga bisa diinput secara digital ke aplikasi eHAC, seperti hasil rapid test dan PCR test,” terang Awaluddin dalam keterangan tertulisnya, Minggu (21/03/2021).
Penerapan penggunaan GeNose di bandara juga akan melibatkan anak usaha PT Angkasa Pura Solusi (APS) yang bertanggung jawab terhadap operasional GeNose di lapangan.
GeNose C19 merupakan alat yang dikembangkan oleh Universitas Gadjah Mada untuk mendeteksi Covid-19 melalui hembusan napas. Hasil pemeriksaan melalui GeNose C19 dapat diketahui dalam waktu sekitar 3 menit.
Baca Juga: Proses Evakuasi Pesawat Trigana Air Selesai, Penerbangan di Bandara Halim Besok Kembali Dibuka
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.