LONDON, KOMPAS.TV – Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) telah melakukan upaya diplomasi agar partisipasi atlet bulutangkis Indonesia di turnamen Yonex All England tidak mendapat diskriminasi dan perlakuan tidak adil.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah menginstruksikan Kedutaan Besar RI (KBRI) di London untuk melakukan pendekatan langsung kepada otoritas Ingris, utamanya otoritas kesehatan Inggris atau National Health Service (NHS) agar atlet Indonesia mendapat opsi untuk melanjutkan turnamen All England.
Di saat yang sama Dubes RI di Tanah Air juga menghubungi Dubes Inggris di Jakarta, Owen Jenkins dan meminta agar Jenkins dapat melakukan intervensi ke
Baca Juga: Satu Pesawat dengan Penumpang Positif Covid-19, Tim Bulu Tangkis Indonesia Mundur dari All England
NHS untuk memastikan alasan dan narasi kewajiban isolasi mandiri 10 hari kepada tim bulutangksi Indonesia, serta tidak ada diskriminasi dan unfair treatment thd atlit Indonesia.
"KBRI telah lakukan koordinasi intens dengan Ketua Timnas All England Pak Ricky Subagja dan Kemenpora,” tulis keterangan KBRI London.
Tim bulutangksi Indonesia terpaksa harus mundur dari turnamen Yonex All England.
Hal ini dikarenakan ditemukan kasus positif pada penumpang pesawat yang sama dengan kontingen Indonesia dari Istambul Turki menuju Birmingham, Inggris, Sabtu (13/3/2021).
Sesuai dengan regulasi pemerintah Inggris, jika berada pada satu pesawat yang sama dengan orang yang terkonfirmasi Positif maka seluruh penumpang harus menjalani isolasi selama 10 hari.
Baca Juga: Penjelasan Ricky Subagdja Soal Tim Indonesia Dipaksa Mundur dari All England 2021
Hal tersebut membuat tim bulutangkis Indonesia terpaksa mundur dan melakukan isolasi sampai tanggal 23 Maret 2021 di Crowne Plaza Birmingham City Centre, terhitung 10 hari sejak kedatangan tim ke Birmingham akhir pekan lalu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.