CIREBON, KOMPAS.TV - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. Yudian Wahyudi mengajak para pemuda Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, untuk senantiasa merawat dan menjaga Pancasila.
"Sebagai Muslim sudah seharusnya mencintai tanah air, merawat agama, bangsa dan negara serta mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila seperti peran-peran yang pernah dilakukan dan dicontohkan oleh kesultanan Cirebon," ujarnya, Minggu (14/3/2021).
Pemilik Pondok Pesantren Nawasea ini mengakui peran Pemuda NU untuk merawat Pancasila tidak diragukan lagi. Sosialisasi Pancasila di kalangan NU seperti menabur air garam di lautan luas, mengingat organisasi terbesar itu sudah dipastikan bisa menerapkan nilai-nilai Pancasila.
“Kalau saya berbicara Pancasila dihubungkan dengan agama, ketika di NU itu ibaratnya sama saja dengan nguyahi segara (menggarami air laut),” cetusnya.
Baca Juga: BPIP Tekankan Pancasila Bukan Ajaran Dogmatik, Melainkan Realitas Kehidupan
Mengangkat tema “Generasi Pancasila: Merawat Agama dan Kebangsaan”, Yudian mengingatkan para Pemuda NU untuk selalu menggaungkan sosialisasi Pancasila agar tidak melenceng dari ideologi dasar.
Santri yang mendapat amanah sebagai Kepala BPIP ini berpesan agar ideologi Pancasila terus dirawat dan dipegang teguh. Dengan Pancasila, semua warga negara Indonesia (WNI) mempunyai kedudukan yang sama.
Lanjut Yudian, “jadi tidak ada alasan lagi bagi semua WNI menggantikan ideologi Pancasila yang sudah baik seperti saat ini. Coba WNI mau jadi apa saja bisa, mau jadi gubernur atau presiden, dan ini karena Pancasila.”
Acara sosialisasi Pancasila ini dikemas dalam bentuk talkshow yang dipandu Ahmad Uzair Fauzi dan dihadiri oleh Direktur Pengkajian Materi BPIP Muhammad Sabri, Anggota Komisi II DPR RI Yanuar Prihatin, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Waryono Abdul Gafur, Ketua FKUB Cirebon KH. Wawan Armani Amin, dan Ketua Tahfidziyah PCNU Kabupaten Cirebon KH. Aziz Hakim Syaerozi.
Baca Juga: Belajar Pancasila dari Desa Karungan
Direktur Sosialisasi Komunikasi dan Jaringan BPIP M. Akbar Hadiprabowo dalam laporannya mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi ini telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Peserta melakukan swab antigen, menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan.
“Peserta sebanyak sekitar 70 orang pemuda NU dan semua sudah dilakukan tes swab antigen. Selama berkegiatan mohon tetap memakai masker, jaga jarak komunikasi dan sering cuci tangan," tegasnya.
Nampak hadir pula sejumlah Kyai di wilayah Cirebon, Kasubdit Sosialisasi BPIP Hotrun Siregar, Kasubdit Komunikasi Benny, Kasubdit Pengembangan Jaringan BPIP Rahmat Mustafa, serta puluhan anggota IPNU/IPPNU/Fatayat dan Banom-Banom NU di Kabupaten Cirebon.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.