12. Universitas Islam Malang, Malang Fakultas Kedokteran, Prodi Pendidikan Dokter (2 santri)
13. Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung Fakultas Ilmu Pendidikan, Prodi Bimbingan dan Konseling (5 santri); Prodi Teknologi Pendidikan (5 santri)
14. Universitas Indonesia, Jakarta Fakultas Hukum, Prodi Ilmu Hukum (2 santri); Fakultas Keperawatan, Prodi Ilmu Keperawatan (2 santri); Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Prodi Ilmu Ekonomi (2 santri), Prodi Manajemen (2 santri), dan Prodi Ilmu Ekonomi Islam (2 santri); Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Prodi Hubungan Internasional (2 santri); Fakultas Teknik, Prodi Teknik Industri (2 santri) 15. UNJ, Jakarta Fakultas Ekonomi, Prodi Pendidikan Ekonomi (kuota 10 santri)
Baca Juga: Janji Risma ke Anak Pemulung: Ibu Carikan Sekolah, Carikan Beasiswa
16. Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia), Jakarta Fakultas Islam Nusantara, Prodi Sejarah Kebudayaan Islam (Kuota 10 santri)
17. Unwahas, Semarang Fakultas Agama Islam, Prodi Hukum Ekonomi Syariah (kuota 10 santri)
18. Universitas Islam Nusantara (Uninus), Bandung Fakultas Agama Islam, Prodi Perbankan Syariah (kuota 10 santri)
19. Universitas Islam Makassar (UIM), Makassar, Fakultas Pertanian, Prodi Agrobisnis (10 santri), dan Prodi Agroteknologi (10 santri)
20. Unram, Mataram Fakultas Ekonomi, Prodi Ekonomi (kuota 10 santri)
Baca Juga: Sempat Berteriak Kesetrum, Santri Tewas Ketika Main Gim Lewat Ponsel yang Dicas
Waryono menambahkan, selain program Sarjana (S1), PBSB tahun ini juga akan dibuka untuk Program Magister (S2).
Program Magister (S2) PBSB ini dibuka untuk tiga program studi, yaitu:
1. UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta: Pascasarjana Sains dan Teknologi; Magister Informatika (10 santri) Pascasarjana Interdisciplinary Islamic Studies; Konsentrasi Kajian Industri dan Bisnis Halal (10 santri) 2. Institut Agama Islam Bunga Bangsa, Cirebon: Pascasarjana Manajemen Pendidikan Islam/ (kuota 10 santri)
Sebagaimana juga diberitakan Kompas.com, Wahyono menambahkan ada dua aspek kemampuan yang menjadi fokus PBSB saat ini. Pertama, pemahaman dan penguasaan terhadap aspek ilmu agama (tafaqquh fiddin) yang menjadi core business Pesantren.
"Termasuk di dalamnya, kemampuan menentukan maslahat kemanusiaan (tafaqquh fii mashalihil khalqi), terlebih di kala pandemi melanda," terangnya.
Baca Juga: Gerakan Santri Bermasker, 50 Ribu Masker Dibagikan
Kedua, PBSB tidak hanya memberikan ruang pengkajian keilmuan keislaman saja. "Tetapi juga kajian keilmuan lainnya sebagai instrumen akademik dan metodologis untuk mentransformasikan agama sehingga lebih kontekstual," lanjutnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.