JAKARTA, KOMPAS.TV- Setelah Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang yang mengangkat Kepala Staf Presiden Moeldoko, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) langsung ambil langkah cepat bertemu sejumlah pihak.
Ketua Umum Partai Demokrat versi Jakarta ini, pertama menemui Kementerian Hukum dan Ham dilanjutkan dengan bertemu Menkopolhukam Mahfud MD. Kemudian menemui jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU), yang semuanya dimaksudkan untuk menetapkan legalitas partai dan menyebut KLB Deli Serdang tidak sah dan abal-abal.
"Saya menjelaskan secara lengkap kronologi KLB ilegal di Deli Serdang. Kenapa ini ilegal dan inkonstitusional serta bukti-bukti hukum dan dukungan utuh dari 34 ketua DPD serta 514 Ketua DPC," papar AHY dalam akun Instagramnya, @agusyudhoyo, Selasa 9 Maret 2021.
Tak ketinggalan, AHY pun menemui pakar hukum tata negara sekaligus mantan hakim Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie di kediamannya.
Baca Juga: Demokrat Gugat KLB, Kubu Moeldoko Laporkan AHY
Dan yang terbaru adalah, AHY menemui mantan wakil presiden Jusuf Kalla di kediamannya di Jakarta. Disebutkan, pertemuan membahas isu-isu terkini hingga masalah kebangsaan.
"Kedatangan kami pagi ini utamanya adalah untuk bersilaturahmi. Bagaimana pun Partai Demokrat memiliki hubungan sejarah politik yang sangat baik dengan Pak JK, Pak JK pernah menjadi Wakil Presiden mendampingi Bapak SBY. Partai Demokrat juga menjadi mitra strategis bagi Partai Golkar saat dipimpin oleh Pak JK sebagai Ketua Umum," ujar AHY dalam keterangan tertulis yang disampaikan Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, Minggu (14/3/2021).
Baca Juga: AHY Dilaporkan ke Polisi Oleh 8 Kader Demokrat, Diduga Palsukan Akta Otentik AD/ART
Dalam pertemuan tersebut, AHY didampingi Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya, Wakil Sekjen Agust Jovan Latuconsina, Wakil Bendahara Umum Lokot Nasution, dan Deputi Balitbang Partai Demokrat Syahrial Nasution.
Sebelumnya, AHY sudah bertemu dengan sejumlah tokoh pendiri Partai Demokrat sebelum KLB berlangsung.
“Inisiatif kami bersama untuk merespons gaduhnya pemberitaan akibat oknum-oknum yang mengaku-ngaku sebagai pendiri partai eolah-olah meniadakan peran Pak SBY sebagai pendiri dan penggagas Partai Demokrat, juga gerakan beberapa mantan kader dalam Gerakan Pengambilalihan Kekuasaan - Partai Demokrat (GPK-PD),” katanya.
AHY menceritakan para tokoh yang hadir menyatakan bahkan dari nama partai dan warna bendera partai pun semuanya adalah ide dan inisiasi Pak SBY.
Putera sulung mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini tampaknya terus melakukan gempuran bertubi-tubi kepada kubu Partai Demokrat Moeldoko, dengan cara menemui sejumlah pihak yang bisa memberikan pengaruh.
Dan tidak tertutup kemungkinan, AHY masih akan meneruskan safari politiknya menemui sejumlah tokoh lain yang dinilai punya pengaruh. Dia memanfaatkan kubu Moeldoko yang terlihat lebih sepi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.