KOMPAS.TV - Pemerintah telah menetapkan vaksin virus corona yang diproduksi 6 lembaga berbeda untuk program vaksinasi di Indonesia.
Adapun, keenam jenis vaksin yang ditetapkan tersebut diproduksi oleh: PT Bio Farma (Persero), AstraZeneca China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm), Moderna, Pfizer Inc and BioNTech dan Sinovac Biotech Ltd
Vaksin Sinovac telah lebih dahulu masuk ke Indonesia pada Minggu, 6 Desember 2020, kemudian disusul oleh Vaksin Astrazeneca yang baru saja tiba di Indonesia pada Senin, 8 Maret 2021.
Ketersediaan vaksin covid-19 ini juga merupakan hasil dari diplomasi dan kerjasama bilateral-multilateral yang telah diupayakan oleh pihak Kementerian Luar Negeri.
Tak hanya itu, inisiatif untuk memperbanyak pilihan dan mengatasi ketersediaan vaksin covid-19 yang terbatas juga datang dari dalam negeri.
Pasalnya, Indonesia memiliki lebih dari 250 juta penduduk yang tentunya membutuhkan dosis vaksin yang tak sedikit untuk dapat mencukupi kebutuhan vaksin di dalam negeri.
Sementara itu, Komisi IX DPR menggelar rapat kerja bersama Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono, Menteri Riset Dan Teknologi Bambang Brodjonegoro, dan Tim Peneliti dari sejumlah Universitas, mengenai pengembangan Vaksin Merah Putih. Termasuk yang diundang adalah Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto yang mengembangkan Vaksin Nusantara.
Wakil Menteri Kesehatan menjelaskan, pengembangan Vaksin Merah Putih untuk mencapai kekebalan kolektif.
Vaksin Merah Putih direncanakan akan menjalani uji klinis fase 1 pada Juni 2021, dan nantinya diproyeksi menjadi kelanjutan pembentukan kekebalan kolektif.
Untuk membahasnya lebih lanjut, simak dialog berikut bersama Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Dokter Brian Prahastuti, dan Ahli Virologi dari Universitas Udayana, Profesor I Gusti Ngurah Kadek Mahardika dan Ahli Virologi dari Universitas Udayana, Profesor I Gusti Ngurah Kadek Mahardika.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.