SOLO, KOMPAS.TV - Mantan pevoli putri nasional, Aprilia Manganang menjadi buah bibir setelah TNI memastikan jenis kelaminnya adalah laki-laki.
Hal itu disampaikan langsung oleh KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa. Jenis kelamin Manganang ini diketahui setelah dilakukan pemeriksaan medis di RSPAD Gatot Subroto Jakarta sejak 3 Februari 2021.
Aprilia pun telah menjalani operasi medis pertama. Ia masih harus melakukan operasi kedua.
"Aprilia Manganang sangat tidak seberuntung kita semua. Saat dilahirkan, Aprilia Manganang mengalami kelainan dalam sistem reproduksinya. Kelainan itu disebut hipospadia," kata Andika.
Saat masih menjadi atlet, Aprilia sering dikira laki-laki. Namun, Aprilia tak sendiri. Hal ini disebut sebagai interseks.
“Jika seseorang tidak termasuk dalam kategori jenis kelamin 'laki-laki' atau 'perempuan', istilah 'interseks' dapat digunakan,” tulis Healthline.
Mereka yang tergolong interseks sejak lahir dapat memiliki alat kelamin dengan karakteristik laki-laki sekaligus perempuan.
Berikut beberapa kisah atlet-atlet interseks, dirangkum dari berbagai sumber.
1. Ewa K obukowska
Ewa Janina K obukowska adalah mantan atlet sprint Polandia. Ia adalah salah satu atlet sprint terbaik di Eropa pada pertengahan dekade 1960.
Perempuan kelahiran 1946 ini telah membawa Polandia memenangi berbagai kejuaraan. Ia menggondol medali emas dalam ajang European Junior Championships kategori 100 meter dan estafet 4x100 meter pada 1964.
Pada Olimpiade 1964, K obukowska juga menyabet medali perunggu di kategori 100 meter dan medali emas di cabang estafet 4x100 meter. Dia bahkan mencatatkan rekor dunia pada cabang estafet itu.
Pada tahun 1965, K obukowska memenangkan medali emas cabang 100 meter, 200 m dan estafet 4x100 m di Piala Eropa. Lalu, dia berkompetisi di Kejuaraan Eropa 1966 dan memenangkan medali emas cabang 100 m dan estafet 4x100 m, dan perak di cabang 200 m.
Pada tahun 1967, sebelum Piala Eropa, yang diadakan di Kiev, K obukowska gagal dalam tes verifikasi jenis kelamin dan kemudian dilarang berkompetisi dalam olahraga profesional. IAAF membatalkan tiga rekor dunianya.
“Alam ternyata jauh lebih rumit dan dalam berbagai kasus tidak semuanya jelas. Di Budapest (tahun 1966), Ewa ‘lulus’ dalam ujian. Tetapi di Wuppertal, sebelum babak semifinal Piala Eropa (tahun 1967), dia diuji dengan menggunakan metode kromosom. Konfigurasi XXY yang tidak biasa ditemukan dan diputuskan untuk tidak lolos,” ujar wartawan Przegl d Sportowy bernama Maciej Petruczenko, dikutip dari sport.onet.pl.
Tes jenis kelamin ini kemudian disebut tak akurat. Pada 1968 K obukowska hamil dan berhasil melahirkan seorang putra.
2. Foekje Dillema
Foekje Dillema adalah seorang olahragawan atletik asal Belanda. Perempuan kelahiran 1926 ini memiliki penampilan yang mirip laki-laki.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.