JAKARTA, KOMPAS.TV - Airlangga Hartanto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan menjaga ketersediaan beras di dalam negeri merupakan hal penting agar harganya bisa tetap terkendali.
Nantinya melalui Perum Bulog sebanyak 1 juta ton beras akan diimpor oleh pemerintah Indonesia pada tahun ini.
"Pemerintah melihat komoditas pangan itu penting. Sehingga salah satu yang penting adalah penyediaan beras dengan stok 1 juta-1,5 juta ton," ujarnya seperti dikutip dari Kompas.com, dalam Rapat Kerja Kementerian Perdagangan 2021, Kamis (4/3/2021).
Baca Juga: Dapat Jatah Impor 80.000 Ton Daging Kerbau Tahun Ini, Bulog: Dilakukan Bertahap
Pemerintah akan melakukan dua kebijakan penyediaan beras dalam negeri. Pertama, melakukan impor beras sebanyak 500.000 ton untuk Cadangan Beras Pemerintah dan 500.000 ton untuk kebutuhan Bulog.
Kedua, penyerapan gabah oleh Bulog dengan terget beras 900.000 ton ketika panen raya pada Maret-Mei 2021, dan 500.000 ton pada Juni-September 2021.
Baca Juga: Jelang Bulan Puasa, Pemerintah akan Impor Beras hingga Gula
Rencana impor beras ini, kata Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, sudah disepakati dalam rapat terbatas. Kementerian Perdagangan juga telah mengantongi jadwal impor beras.
Impor beras nantinya akan digunakan untuk menambah cadangan. Pemerintah menyebut istilah tersebut sebagai iron stock.
"Iron stock itu barang yang memang ditaruh Bulog sebagai cadangan dia mesti memastikan barang itu selalu ada. Tidak bisa dipengaruhi oleh panen atau apapun karena memang diapakai sebagai iron stock," ujarnya.
Baca Juga: Polres Jakbar Ungkap Ladang Ganja 12 Hektar di Sumatera Utara
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.