JAKARTA, KOMPAS.TV- Partai Golkar mulai membuka peluang untuk berkoalisi dengan semua partai politik dalam menghadapi Pemilu 2024. Hal itu disampaikan Ketua DPP Partai Golkar Bidang Media dan Penggalangan Opini Meutya Hafid, menanggapi Partai NasDem yang akan mengadakan konvensi dan koalisi menghadapi pemilu 2024 mendatang.
"Adapun terkait strategi Partai Golkar dalam menghadapi Pileg dan Pilpres 2024, Golkar terbuka untuk berkoalisi dengan semua partai politik yang mempunyai visi misi yang sama," kata Meutya, dalam keterangan tertulis, Selasa (2/3/2021) dilihat dari laman Kompas. com
Namun, Golkar tidak sedang mengadakan konvensi untuk menjaring calon presiden. Meski, Golkar adalah partai yang pertama kali mengadakan konvensi.
"Partai Golkar sebagai partai yang mengawali proses konvensi paham betul terkait proses dan mekanisme konvensi, dan saat ini Golkar tidak mengagendakan konvensi," ujar dia.
Baca Juga: Lambert Jitmau Pimpin GOLKAR Papua Barat
Meutya menyampaikan, Partai Golkar akan memperhatikan Pemilu 2024 yang tetap menggunakan dasar Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Oleh karena itu, menurut dia, Golkar akan melakukan pertimbangan dengan cermat terkait strategi yang akan digunakan di Pemilu 2024.
"Kami telah berkali-kali mengikuti Pemilu, sehingga kami tahu apa yang terbaik untuk Partai Golkar. Golkar akan mempertimbangkan dengan cermat strategi terbaik untuk menghadapi Pileg dan Pilpres yang dilaksanakan secara bersamaan," kata Meutya.
Sebelumnya diberitakan bahwa Partai Nasdem akan membangun koalisi untuk menggelar konvensi calon presiden 2024. Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G Plate pada konferensi pers, Kamis (25/2/2021).
Baca Juga: Disebut Incar Kursi DPD Golkar Jabar, Ridwan Kamil: Saya Ditawari Pimpin Partai di Jawa Barat
Johnny mengutarakan, koalisi itu dibentuk agar sosok yang terpilih melalui konvensi dapat memperoleh tiket berkontestasi dalam Pemilihan Presiden 2024 karena telah memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold. "Nasdem membangun komunikasi politik untuk memastikan terbentuknya koalisi minimal memenuhi prasyarat presidential threshold 20 persen agar yang lolos dan memenangkan konvensi mempunyai tiket sebagai calon presiden pada Pilpres 2024," ujar Johnny.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.