JAKARTA, KOMPAS.TV - Seorang bos perusahaan diduga melakukan tindak asusila terhadap dua wanita muda yang meruppakan karyawatinya.
Dalam melakukan aksinya, pelaku berinisial JH mengaku punya kesaktian bisa membuka aura dan keturunan wakil dewa.
Korban yang berprofesi sebagai sekretaris pribadi itu hanya bisa pasrah karena takut dengan sosok pelaku yang merupakan atasan di tempat kerjanya.
Baca Juga: Ngaku jadi Peramal, Bos Perusahaan di Jakut Lecehkan 2 Karyawati
Modus Ritual Mistis untuk Buka Aura
Wakil Kapolres Metro Jakarta Utara AKBP Nasriadi mengatakan, JH berupaya maksimal membujuk kedua korban yakni DF (25) dan EFS (23).
Dengan percaya diri, JH mengaku memiliki kemampuan meramal dan membuka aura korban.
Tapi, DF dan EFS menolak karena mendapat keganjilan ketika JH memaksa keduanya untuk mengikuti ritual mistis tersebut.
"Mereka diajak untuk mandi bareng," kata Nasriadi di Mapolres Metro Jakarta Utara pada Selasa (2/3/2021), sebagaimana dikutip dari Tribunnews.com.
"Artinya untuk membuka aura atau untuk membuka hal-hal yang positif di tubuhnya. Kedua korban ini lalu menolak," sambung Nasriadi.
Saat itu JH berdalih akan meramal nasib dan rezeki, tapi ujung-ujungnya malah menggerayangi tubuh kedua korbannya.
Meski kedua korban sudah menolak, JH tetap memaksa dan semakin menjadi-jadi berbuat cabul.
JH juga kerap mencabuli korban di kantor saat jam kerja.
"Ada unsur pemaksaan di dalam bujuk rayu tersebut. Ini dilakukan secara sering, artinya sudah banyak sekali," ujar Nasriadi.
Baca Juga: 2 Karyawati di Ancol Alami Pelecehan Seksual, Polisi: Modus Pelaku Mengaku Sebagai Peramal
Suka Kantongi Keris
Pelaku berbuat asusila terhadap DF dan EFS hampir setiap waktu ketika ada kesempatan selama jam kerja di kantornya di kawasan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.
Ayah empat anak itu diketahui suka mengantongi keris yang membuat korban ketakutan.
Pada akhirnya korban tak bisa berbuat banyak dan pasrah karena JH membawa keris di kantung belakangnya.
"Korban-korban ini tidak berani melawan karena mereka melihat bahwa tersangka membawa senjata tajam," kata Nasriadi .
Menurut Nasriadi, kedua korban takut atasan mereka akan berbuat nekat.
Apabila terus memberontak, korban khawatir JH akan menghujamkan kerisnya itu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.