JAKARTA, KOMPAS.TV- Kementerian Komunikasi dan Informatika meluncurkan Sampul Hari Pertama Prangko Seri Vaksinasi COVID-19 di Istana Negara, Jumat (26/2/2016). Dalam agenda kegiatan itu, Presiden Joko Widodo melakukan penandatanganan di atas sampul perangko yang bergambar dirinya sedang divaksin.
Menteri Kominfo Johnny G Plate dalam laporannya menyampaikan, peluncuran seri prangko ini merepresentasikan Indonesia sebagai negara yang dengan cepat dan sigap memerangi pandemi COVID-19 melalui vaksinasi COVID-19 untuk masyarakat agar dapat mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity.
Baca Juga: Atlet, Pelatih dan Tenaga Pendukung Ikut Vaksinasi Massal, Prioritas Pertama yang Ingin Bertanding
“Di masa yang akan datang penerbitan prangko dapat dilakukan secara digital dengan metode barcode untuk tracking dan tracing, dan dilengkapi dengan fitur augmented reality pada prangko agar menjadi lebih detail dan menarik,” ujar Menkominfo Johny G Plate, dalam rilisnya, Jumat (26/2/2019).
Baca Juga: Tampil Kasual, Wapres Maruf Amin Pantau Vaksinasi Atlet di Istora Senayan
Turut mendampingi Presiden dalam acara Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Selain itu, acara peluncuran juga disaksikan oleh pejabat pimpinan tinggi madya dan pratama di lingkungan Kementerian Kominfo serta kepala daerah yang hadir secara virtual.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Kominfo menjelaskan mengenai proyek pembangunan Satelit Multifungsi SATRIA-1 yang dilakukan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) telah memasuki tahap pemenuhan pembiayaan proyek.
Menurutnya, proyek kerja sama dengan PT Satelit Nusantara Tiga (SNT) ini menggunakan teknologi High Throughput Satellite (HTS) produksi Thales Alenia Space (TAS) dari Prancis, dengan rocket launcher produksi Space-X, yaitu Falcon 9-5500 dari Amerika Serikat.
"Capital expenditure proyek ini sebesar 545 juta Dollar Amerika Serikat (AS) atau setara dengan Rp7,68 triliun, yang terdiri dari porsi ekuitas sebesar 114 juta dolar AS atau setara dengan Rp1,61 triliun dan porsi pinjaman sebesar 431 juta dolar AS atau setara dengan Rp6,07 triliun," ujarnya.
Baca Juga: Situs DPR yang Sempat Diretas, Menkominfo Johnny G Plate Pastikan Sudah Normal
Selain itu, Kementerian Kominfo, menurut Menteri Johnny, juga akan meluncurkan Satelit SATRIA-1 akan digunakan untuk penyediaan akses internet bagi 150 ribu titik layanan publik yang belum tersedia akses internet dari total 501.112 titik layanan publik di Indonesia.
Fasilitas internet pada 150 ribu titik layanan publik tersebut terdiri dari 3.700 fasilitas kesehatan, 93.900 sekolah dan pesantren, 47.900 kantor desa dan kelurahan, dan 4.500 titik layanan publik lainnya.
"Dengan total kapasitas transmisi satelit sebesar 150 Gbps, maka setiap titik akan mendapatkan kapasitas dengan kecepatan sebesar 1 Mbps. Sesuai jadwal yang disepakati Satelit SATRIA-1 diharapkan dapat beroperasi pada Kuartal III tahun 2023," tandasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.