KOMPAS.TV - Pakar Epidemiolog menilai pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat skala mikro masih belum berpengaruh signifikan pada penurunan kasus aktif corona di Indonesia.
Pakar Epidemiolog Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko mengatakan bahwa keberhasilan penanganan pandemi suatu negara tidak hanya diukur pada penurunan kasus aktif harian, namun juga dilihat pada skala angka penularan atau positivity rate.
Positivity rate Indonesia pada pertengahan Februari mencapai 38,34%, jauh dari standar WHO, yakni di bawah 5 persen.
Pemerintah diharapkan tidak lengah untuk meningkatkan upaya testing dan tracing.
Serta, sebisa mungkin mempercepat upaya vaksinasi dalam negeri.
Evaluasi menurut Pakar Epidemiolog Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko belum bisa dikatakan berhasil bukan hanya dilihat dari angka kasusnya positifnya.
Namun juga dilihat positivity rate, bahkan pernah mencapai angka 25%. Maka jika testing nya diperkecil, positivity rate meningkat.
Jadi kalo mau dikatakan berhasil, harus keduanya turun, angka kasus dan positivity rate.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.