JAKARTA, KOMPAS.TV- Sebanyak 52 paus pilot terdampar di Pantai Modung, Desa Pangpajung, Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan, Madura, Provinsi Jawa Timur, Kamis (18/2/2021).
Dari 52 ekor paus pilot jenis short-finned yang terdampar itu, 49 ditemukan dalam kondisi mati, 3 ekor berhasil diselamatkan dan dilepasliarkan kembali ke laut di Selat Madura.
Menurut Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Dirjen PRL) Tb. Haeru Rahayu, diduga sejumlah paus terdampar karena mengikuti pimpinan paus yang sedang sakit.
“Dugaan sementara adalah salah satu paus, diduga pimpinannya, sakit sehingga rombongan paus ini mengikuti pimpinan paus pilot yang sakit dan menunggu di pinggir pantai. Secara alamiah, paus yang sakit akan ke pinggir pantai dan akhirnya mati," kata Haeru dalam siaran pers, Jumat (19/2/2021).
Untuk diketahui, perilaku paus pilot adalah bergerombol, dipimpin oleh seekor pilot yang ukuran tubuhnya lebih besar,” ujar Haeru.
Dari pengukuran lapangan, diperoleh panjang tubuh paus pilot yang terdampar bervariasi antara 2 hingga 3,5 meter. Paus yang paling besar diidentifikasi berjenis kelamin betina dengan panjang 3,5 meter.
Baca Juga: Menteri Kelautan dan Perikanan Minta Masyarakat Jangan Konsumsi Daging Paus yang Terdampar
Salah satu dugaan mengapa paus pilot berupaya hingga ke Selat Madura, karena paus sedang migrasi di perairan tropis Indonesia dan salah satu daerah ruayanya adalah Selat Madura seperti yang terjadi tahun 2016.
Dugaan La Nina atau gelombang besar belum bisa dikonfirmasi menjadi penyebab. Gelombang saat kejadian berkisar antara 0,5-1,5 meter (BMKG, 2021).
Upaya yang dilakukan oleh tim mengacu pada Pedoman Penanganan Mamalia Laut Terdampar yang diterbitkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. Kejadian paus pilot saat ini dikategorikan kode 1 yaitu ada yang masih hidup dan kode 2 yaitu baru saja mati. Prinsip penanganannya adalah triase, yaitu menyelamatkan yang hidup terlebih dahulu dan melakukan penanganan dengan cara menguburkan yang mati.
Baca Juga: Puluhan Paus Terdampar di Pantai Bangkalan, Jawa Timur
Saat kejadian 52 ekor paus ditemukan, air laut sedang surut dan dasar pantai yang berpasir sehingga menyulitkan upaya evakuasi penyelamatan paus yang hidup.
Tim mengumpulkan paus yang hidup berjumlah 3 ekor dan melepaskan ke laut dengan cara mengelompokkan dengan jarak tertentu. Sementara bangkai paus sudah dikubur di daerah yang aman dengan bantuan peralatan eskavator dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang ada dan dibantu masyarakat setempat.
Sementara itu, ahli biologi spesialisasi cetacea, Danielle Kreb menyampaikan bahwa kejadian paus pilot massal juga sering terjadi di New Zealand sejak dulu. Penyebab bisa getaran tektonik, badai solar atau penyakit yang menyerang satu atau lebih anggota dan membawa mereka ke perairan pesisir karena mereka hidup di laut dalam.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.