Kompas TV nasional peristiwa

Kapolri Mengaku Serba Salah Terima Aduan UU ITE, Karena Terjadi Pengelompokan

Kompas.tv - 19 Februari 2021, 05:00 WIB
kapolri-mengaku-serba-salah-terima-aduan-uu-ite-karena-terjadi-pengelompokan
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersilaturahim ke kediaman Ketua Umum MUI Sulawesi Selatan Anre Gurutta, Jumat (12/2/2021). (Sumber: Kompas.com/(Dok. Polri))
Penulis : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengaku serba salah menerima pengaduan terkait Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dari masyarakat. Sebab, bila menerima laporan dari satu pihak, maka pihak yang berseberangan akan menuding tidak netral. "Serba salah. Di satu sisi penerapan UU ITE ini dampak polarisasi yang masih terus kelihatan. Kita bisa lihat pengelompokan ini sumber masalah yang harus kita selesaikan," kata Kapolri saat memberikan sambutan dalam acara Dies Natalis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke-74 di Masjid Sunda Kelapa, Jakara Pusat, Kamis malam (18/2/2021). Sebagian peserta mengikuti acara secara virtual.

Karena itu, kata Kapolri, pihaknya sedang mencari cara bagaimana  menerapkan UU ITE. Sebab, penerapannya bisa menimbulkan perbedaan persepsi. "Hoaks dan kritik itu beda tipis. Ini potensi kondisi bangsa terpecah," lanjutnya.

Baca Juga: Selain Komjen Agus Andrianto, Kapolri juga Menggeser Para Perwira Ini

Karena itulah, maka dibuat kebijakan bahwa terkait UU ITE yang merasa nama baiknya tercemarkan, harus melaporkan langsung ke kepolisian tidak bisa diwakilkan. "Pengaduannya korban langsung. Kalau yang lapor bisa diwakili ramai. Panas terus," katanya

Sementara bisa sudah ramai dengan para pendukung, maka situasi akan makin panas bisa saling melaporkan. "Kita nggak butuh itu. Buat apalah, sebab masalah kita serius,"ujarnya. Karena itu, ujarnya,  dibuka kemungkinan mediasi dengan konsep restorative justice. 

Hal itu, kata Kapolri, harus dikedepankan karena saat ini yang dibutuhkan adalah persatuan di tengah pandemi covid-19.

 "Kita  sedang butuh bersatu. kritik boleh tapi jangan berlebihan sampai menimbulkan perpecahan. Kalau sampai terjadi perpecahan mau tidak mau harus diproses, karena untuk hindari konflk horisontal," jelas mantan Kabareskrim ini.

 

Baca Juga: Tegas! Kapolri Instruksikan Jajaran Usut Tuntas Mafia Tanah Hingga ke “Bekingnya”


Nah, untuk melakukan edukasi dan sosialisasi, maka pihaknya akan mengaktifkan virtual police alias polisi virtual. Salah satu tugas dari virtual police adalah bila ada yang menyalahgunakan kebebasan di ruang digital atau dunia maka akan diingatkan.


Acara Dies Natalis ini  digelar  di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta Pusat ini dimulai pada pukul 19.00 WIB, dengan pembacaan ayat suci Al-Quran dan tahlil untuk Almarhum Mulyadi P Tamsir yang wafat karena kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di Kepuluan Seribu awal Januari lalu.

Tampak tokoh yang hadir secara tatap muka antar lain Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali dan Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.


 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x