JAKARTA, KOMPAS.TV – Makanan ringan Cheetos akan berhenti diproduksi di Indonesia pada Agustus 2021 mendatang, bersama Lays dan Doritos.
General Manager Corporate Communication PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Stefanus Indrajaya mengatakan bahwa pihak PT Indofood Fritolay Makmur (IFL) akan mengakhiri perjanjian lisensi dengan PepsiCo.
“Saat ini ada masa transisi enam bulan untuk menyelesaikan transaksinya terhitung 17 Februari 2021,” ujar Stefanus.
Stefanus mengatakan bahwa selama masa transisi penyelesaian transaksi, Lays dan Cheetos akan tetap diproduksi.
Bagi penggemar jajanan ringan ini mungkin akan merasa bersedih, khususnya bagi Cheetos yang telah ada di Indonesia sejak tahun 1993.
Baca Juga: Ini Penyebab Cheetos, Lays, dan Doritos Tak Lagi Ada di Indonesia
Berikut 5 fakta unik tentang Cheetos, dikutip dari Insider via Kompas.com, Kamis (18/2/2021).
1. Sejarah Cheetos
Jajanan ringan berupa keripik jagung berbentuk tongkat ini dibuat oleh Charles Elmer Doolin pasca Perang Dunia II (1948) di Dallas, Texas, Amerika Serikat.
Doolin yang saat itu belum memiliki sumber daya untuk mengenalkan Cheetos ke seluruh negeri pun meminta bantuan pengusaha keripik kentang bernama Herman W. Lay untuk meluncurkan Cheetos secara nasional.
Sukses di pasaran, pada 1961 Doolin dan Lay menggabungkan dua perusahaan mereka dan membentuk Frito-Lay. Tak lama, Cheetos di ambil alih oleh PepsiCo.
2. Produk andalan Cheetos
Saat pertama kali menjual makanan ringan pada 1948, Cheetos mengeluarkan produk pertamanya yang bernama Crunchy Cheetos yang memiliki bentuk lebih langsing, tak beraturan dan cenderung garing saat digigit.
Kemudian, pada 1971, Cheetos kembali mengeluarkan produk lainnya yakni Cheetos Puffs yang lebih ringan digigit sekaligus lebih berisi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.