Gubernur Anies Baswedan Rencanakan 500 Kilometer Jalur Sepeda

JAKARTA, KOMPAS.TV- Gubernur  DKI Jakarta Anies Baswedan merencanakan membangun 500 kilometer jalur sepeda. Jalur sepeda tersebut akan dilengkapi berbagai fasilitas penunjang lainnya. Semua ini dilakukan demi mendukung minat warga DKI Jakarta dalam bersepeda yang meningkat selama pandemi.

"Kami menetapkan 96 kilometer jalur sepeda yang didukung oleh 52 tempat berbagi sepeda. Dan kami merencanakan sekitar 500 kilometer jalur sepeda. Semua upaya ini dilakukan dengan kolaborasi, melibatkan LSM, sektor privat, perguruan tinggi, bahkan individu warga. Mereka secara aktif terlibat dalam pembangunan kota," kata Anies dalam Forum C40 Cities bertajuk Suistainable Recorvery:Time To Act, yang digelar virtual, Rabu (17/2/2021). Forum ini merupakan jaringan kota besar dunia, salah satu anggotanya Gubernur Tokyo Koike Yuriko. 

Baca Juga: Gubernur DKI Anies Baswedan Angkat Bicara Soal Genangan Air di Jakarta

Menurut Anies, jumlah pengendara sepeda di Jakarta mengalami peningkatan yang cukup signifikan selama pandemi covid-19.

Bahkan di beberapa daerah meningkat sepuluh kali lipat. Karena itu, Pemprov mendorong agar masyarakat  mengubah pola pikir mereka tentang bersepeda. Dari olahraga atau hiburan menjadi transportasi. "Ini adalah transformasi sederhana tetapi mengubah cara kita memandang bersepeda," jelasnya.

Sebagai wakil ketua C40, Anies menegakkan komitmen untuk lebih lanjut berkolaborasi dengan semua anggota  dalam upaya mencapai target mengurangi 50 persen emisi gas rumah kaca pada tahun 2030 dan emisi bersih pada tahun 2050. 

Baca Juga: Momen Jokowi Didampingi Anies Saat Meninjau Vaksinasi Tahap 2 di Tanah Abang

"Dan Jakarta  telah belajar dari inisiatif yang datang dari berbagai kota global, kami telah belajar dari Tokyo, Paris, Brussel, Medellin, dan banyak kota lainnya," katanya bangga.

"Dengan semangat itulah kami menyampaikan keinginan kami untuk bergandengan tangan dengan Anda semua. Dan untuk menyatakan bahwa sekaranglah saatnya untuk bertindak demi mobilitas yang berkelanjutan, untuk ketahanan perkotaan, dan untuk kolaborasi yang kuat," ujar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.