JAKARTA, KOMPAS.TV- Anggaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendapat sorotan dari anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay. Selain untuk anggaran baju dinas, keindahan, ruang kantor juga ada anggaran untuk persiapan rumah sakit rujukan nuklir sebesar Rp1,12 miliar.
Saleh mempertanyakan anggaran persiapan rumah sakit nuklir tersebut. "Dimana mau dibangun ini?" tanyanya, saat rapat kerja dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Senin (8/2/2021).
Menurut mantan Ketua Pusat Pemuda Muhammadiyah itu, bila hanya persiapan pembangunan biasanya pos anggaran ini hanya diisi oleh kegiatan diskusi, workshop, atau FGD. Sehingga tidak perlu membutuhkan anggaran sebesar itu. Apalagi pelaksanaanya pasti menggunakan aplikasi Zoom. "Paling kertas-kertas sama zoom pula itu," katanya.
Baca Juga: Komisi IX DPR Kritik Anggaran dan Program Penanganan Covid-19 Kemenkes yang Dinilai Tidak Rinci
Karena itu, agak aneh bila sekedar persiapan harus menelan biaya begitu besar. "Itu modalnya hanya kopi dan pisang goreng saja," ujarnya sambil membolak-balik bahan yang diberikan dari Kemenkes.
Saleh juga mengeritik ada pos anggaran pelaksanaan MotoGP sebesar Rp856,6 juta. Pos ini ia pertanyakan yang katanya seperti menyusun anggaran Kementerian Pemuda dan Olahraga saja.
Yang juga terbilang janggal, ada pos anggaran sewa helikopter Rp322 juta. "Siapa yang mau naik helikopter ini dan mau ke mana," ungkap politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini penuh tanda tanya.
Baca Juga: Komisi IX DPR Kritik Anggaran dan Program Penanganan Covid-19 Kemenkes yang Dinilai Tidak Rinci
Dalam telaah Saleh, ada anggaran dari Dirjen Pelayanan Kesehatan Rp84,3 triliun, yang bisa dilakukan penghematan. "Saya sudah melakukan ini. Ini baru saya lakukan di satu dirjen (Dirjen Pelayanan Kesehatan) dan dua direktorat," katanya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.