JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto mengakui dirinya dan seluruh kader Gerindra masih berkehendak berkuasa mutlak di Indonesia. Meski begitu, Prabowo mengatakan, kenyataan ini tak boleh menurunkan semangat kader Gerindra.
"Bahwa kita masih belum bisa berkuasa dengan mutlak, itu tidak menjadi sesuatu yang harus menurunkan semangat kita," kata Prabowo dalam tayangan video di IG TV Partai Gerindra, Selasa (9/2).
Meski telah menjabat sebagai menteri pertahanan, Prabowo masih ingin berkuasa sepenuhnya di Indonesia. Ia juga mengklaim masih banyak masyarakat yang berharap besar pada Gerindra.
Baca Juga: Survei Capres 2024 IndexPolitica: Prabowo Nomor Satu, Anies dan Sandiaga Bersaing Ketat
Namun, Prabowo berkata, kekuasaan mutlak itu harus mendapat izin dari masyarakat. Ia ingin meraih kekuasaan lewat proses konstitusional.
"Kita ingin berkuasa dengan izin rakyat, kita ingin berkuasa dengan perjuangan yang baik. Tapi jangan pernah ragu bahwa kita terus punya keyakinan bahwa kita mampu memperbaiki bangsa ini," kata Prabowo.
Prabowo mengatakan pemerintah sedang menangani pandemi Covid-19 yang belum berakhir hingga hari ini. Mantan Danjen Kopassus itu meminta seluruh kader partai Gerindra bersatu dan mempercayai pemimpin agar pandemi bisa tertangani.
"Jangan ada kader yang justru di tengah kesulitan bangsa, memperparah dengan timbulkan isu atau kegaduhan-kegaduhan yang tidak perlu," tegas Prabowo.
Pada kesempatan yang sama, Prabowo juga mengenal kembali kisah pendirian partai yang ia rintis bersama beberapa kader lain sekitar 13 tahun lalu.
Baca Juga: Drama Kudeta Partai Demokrat, AHY vs Moeldoko Makin Memanas
Prabowo menyebut partai Gerindra berdiri di atas cita-cita Indonesia adil dan makmur.
"Untuk kita raih apa yang kita berhak yaitu kesejahteraan," ujar Prabowo.
Prabowo sudah tiga kali mencalonkan diri dalam ajang pemilihan presiden, yaitu pada 2009, 2014, dan 2019. Namun, ia gagal dalam tiga kontestasi pemilu itu.
Prabowo juga sempat gagal mencalonkan diri karena kalah dari Wiranto dalam kovensi Partai Golkar 2004.
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun pernah menyebut, Prabowo memang masih bisa mencalonkan diri. Meski begitu, bursa calon presiden 2024 masih terbuka lebar.
Baca Juga: Survei Capres SMRC: Ganjar Tertinggi, Disusul Prabowo, Anies, hingga Risma
"Apakah kemudian Ahok bisa dapat kereta? Apakah Ganjar bisa dapat kereta? Apakah Anies bisa dapat apa enggak? Demikian juga Ridwan Kamil," kata Refly pada akun Youtube Refly Harun.
Sementara, Pakar Komunikasi Politik Tjipta Lesmana pernah berkata pada Sabtu (14/3/2020) bahwa Megawati Soekarno Putri hendak mengajukan putrinya, Puan Maharani menjadi calon presiden 2024.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.