JAKARTA, KOMPAS.TV- Wacana pemberlakuan lockdown akhir pekan di DKI membuat Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) tidak tinggal diam. APPBI DPD DKI yang beranggotakan 83 pusat belanja yang berada di lima wilayah DKI Jakarta menilai kebijakan lockdown setiap akhir pekan harus disikapi secara hati-hati dan perlu kajian mendalam.
Menurut Ketua Umum APPBI, Alphonzus Widjaja, pemberlakuan lockdown, tak terkecuali lockdown akhir pekan, memerlukan banyak pengorbanan dari masyarakat terutama bidang perekonomian.
“Jangan sampai pengorbanan besar dari masyarakat jadi sia-sia karena tidak efektif,” ujarnya, Jumat (5/2/2021).
Baca Juga: Syarat Lockdown Akhir Pekan Bisa Efektif dari Kacamata Epidemiolog UGM
Ia berpendapat, lockdown tidak bisa dilakukan secara parsial, namun harus terus menerus sampai jumlah kasus positif Covid-19 mencapai titik nol atau titik minimal.
Alphonzus Widjaja mengungkapkan selama ini pusat belanja selalu berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam program pengurangan kasus Covid-19 sepanjang program itu benar-benar efektif.
“Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berlaku selama ini sudah tepat, sudah cocok, hanya saja penegakan yang masih lemah,” ucapnya.
Baca Juga: Pemprov DKI Belum Putuskan Usul Anggota Dewan Soal Lockdown Akhir Pekan
Oleh karena itu, ia menilai PSBB harus disertai penegakan yang kuat, termasuk pemerintah harus bisa meyakinkan dan memastikan seluruh lapisan masyarakat melakukan protokol kesehatan secara ketat, disiplin, dan konsisten.
Ia mengatakan permasalahan utama dalam pembatasan kegiatan masyarakat adalah penegakan hukum, bukan penambahan pembatasan.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sedang mengkaji opsi lockdown akhir pekan untuk menekan angka penyebaran Covid-19.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.