Darmizal Disebut Bertemu Moeldoko, Ketua Relawan Jokowi yang Pernah Diusulkan Jadi Menteri

JAKARTA, KOMPA.TV- Dari lima sosok yang disebut bertemu dengan Moelodoko terkait rencana pengambilalihan Partai Demokrat, ada nama Darmizal. Hal itu disampaikan politikus Partai Demokrat Rachlan Nashidik.
 
"Ada dua fakta tentang ini. Satu, Pak Darmizal, yang menghadiri pertemuan dengan KSP Moeldoko, sudah mengundurkan diri dari Partai Demokrat. Ia sebenarnya tak bisa lagi mengatasnamakan Partai. Dua, Pak Darmizal adalah pendukung Pak Jokowi," kicau Rachland, Senin (1/1/2021).

Darmizal mengundurkan diri sebagai pengurus Partai Demokrat jelang Pilpres 2019 silam dan menjadi Ketua Umum Relawan Jokowi (Rejo).

Baca Juga: Dituding Restui Moeldoko Kudeta Demokrat, Ini Respons Mahfud MD

Di Partai Demokrat dia menjadi  Wakil Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat HM Darmizal. "Saya memiliki jabatan yang boleh dibilang tinggi di sebuah partai politik, tapi mulai detik ini saya menyatakan mundur dan mendukung Pak Jokowi," kata Darmizal di sela deklarasi Rejo di Jakarta, Minggu (6/5/2018).

Meski sudah mundur, menjelang Kongres Partai Demokrat ke V, Darmizal masih memberikan keterangan kepada media terkait partai berlambang mercy itu.

 "Saya berharap, kiranya partai Demokrat menjadi tempat berkumpulnya tokoh-tokoh intelektual dan bijak. Jika berucap dan mengeluar kata-kata yang sejuk dan menyejukkan. Sebagaimana platform awal bedirinya Partai Demokrat," kata dia dalam keterangan yang diterima, Minggu (1/3/2019). 

Baca Juga: Moeldoko ke AHY: Jadi Pemimpin Jangan Baperan

Dan setelah Presiden Jokowi terpilih untuk kedua kalinya, dia diusulkan menjadi salah satu menteri di kabinet Jokowi. Usul itu disampaikan Pembina Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat (FKPD PD) Hencky Luntungan.

"Beberapa pendiri partai Demokrat meminta dan mengusulkan serta merekomendasikam kepada bapak Presiden RI Joko Widodo dengan hormat kiranya saudara H.M. Darmizal diperkenankan untuk diangkat sebagai salah satu pembantu Presiden (menteri) pada periode 2019-2024," ujar Pembina FKP-PD Hencky Luntungan, dalam keterangannya, Selasa (20/8/2019)

Sebelumnya, AHY menyebutkan ada lima orang yang bertemu Moeldoko terkait pengambilalihan Partai Demokrat.

"Gabungan dari pelaku gerakan ini ada 5 (lima) orang; terdiri dari 1 kader Demokrat aktif, 1 kader yang sudah 6 tahun tidak aktif, 1 mantan kader yang sudah 9 tahun diberhentikan dengan tidak hormat dari partai, karena menjalani hukuman akibat korupsi, dan 1 mantan kader yang telah keluar dari partai 3 tahun yang lalu."