JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Jokowi melakukan evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali tahap I yang dinilai kurang efektif.
Tenaga Ahli Utama KSP, Dany Amrul Ichdan, mengatakan ketidakefektifan yang dimaksud ialah salah satunya masih tingginya mobilitas masyarakat.
Dany juga menjelaskan jika PPKM setidaknya bisa menekan 30-35 persen mobilitas. Namun faktanya, PPKM hanya mampu menekan angka 10-25 persen.
Baca Juga: Presiden Jokowi Sebut PPKM Tak Efektif: Kita Tidak Tegas dan Tidak Konsisten
"Di pulau Jawa hanya rata-rata sekitar 15 sampai mendekati 25 persen ," kata Dany saat dihubungi KompasTV, Minggu (31/1/2021).
Faktor ini yang jadi pendorong pemerintah untuk melakukan perbaikan seperti penerapan tracing, tracking, testing (3T) secara masif.
Apa kebijakan pemerintah selanjutnya untuk memutus mata rantai penularan corona lebih efektif?
Baca Juga: Satgas Covid-19: Angka Kematian Berkurang Selama PPKM Jawa-Bali
Simak pembahasannya bersama Tenaga Ahli Utama Kepresidenan Kantor Staf Presiden, Dany Amrul Ichdan, dan Pengamat Kebijakan Publik Universitas Indonesia, Riant Nugroho.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.