KOMPAS.TV - Begitu banyak harapan terhadap Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang kini sudah menjadi Kapolri, menggantikan Jenderal Idham Azis yang pensiun akhir Januari 2021.
Namun ada juga kecemasan dengan ide Listyo yang ingin menghidupkan lagi Pam Swakarsa atau pasukan pengaman di tengah masyarakat, memicu masalah di tengah masyarakat.
Pam Swakarsa yang jadi ide Jenderal Listyo Sigit Prabowo jadi sorotan.
Ide Listyo ini mengemuka saat diuji sebagai calon Kapolri di DPR pekan lalu.
Membantu polisi menjaga keamanan masyarakat dengan kearifan lokal. Itu paparan ide Jenderal Listyo dengan istilah Pam Swakarsa.
Dan ide Listyo yang kemarin (27/1) resmi jadi Kapolri ini sudah mendulang kritik dan keraguan dari masyrakat.
Ketua Pusat Studi Keamanan Nasional, Universitas Bhayangkara, Hermawan Sulistyo, menilai ide Listyo memang isu kritis yang mesti ditanggulangi sang Kapolri.
Lantaran, jika warga sipil diberi kekuasaan bakal jadi lebih sewenang-wenang ketimbang aparat, TNI ataupun Polri.
Namun, Polri menjamin Pam Swakarsa yang akan diatifkan kembali akan berbeda dengan Pam Swakarsa di tahun 1998.
Hal ini disampaikan langsung oleh Karopenmas Divhumas Mabes Polri Brigjen Rusdi Hartono dalam konferensi Pers di Mabes Polri, Selasa (26/1)
"Ini semua merupakan bentuk Pam Swakarsa yang berbeda dengan Pam Swakarsa pada tahun 1998,"ujarnya
Pam Swakarsa ini merupakan salah satu program dari Cakapolri dan bentuk pengamanan yang akan dididik langsung oleh Polri serta diperuntukan bagi wilayah perumahan serta perkantoran.
Brigjen Rusdi Hartono sebut Pam Swakarsa akan diintegrasikan dengan pihak kepolisian dengan teknologi modern.
Pam Swakarsa akan dibekali panic button atau tombol yang diarahkan langsung ke pihak kepolisian setempat jika menghadapi situasi yang tidak dapat diselesaikan di ranah Pam Swakarsa.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.